3. TANDING BASKET

3.3K 611 101
                                    

Hai Buna🐻
Klik Tombol bintang di bawah pojok kiri untuk vote cerita ini.


-Selamat Membaca-

"Sukses itu belum final dan kegagalan tidaklah fatal, semua itu adalah keberanian untuk melanjutkan apa yang diperhitungkan."

****

3. TANDING BASKET

Grace membuka kedua matanya mengintip ke sela-sela sinar matahari yang menembus kaca jendela kamarnya. Dia mengalihkan pandangan dan melihat jam di atas nakas menunjukkan pukul 6 tepat. Masih terlalu pagi untuknya bersiap ke sekolah.

Dia beranjak dari atas kasur langsung menyambar handuknya yang menggantung di kursi belajar.

Setelah mandi Grace mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Baru setelah itu ia memakai seragamnya.

Mengingat hari ini adalah hari Sabtu ia sedikit merasa lega sekaligus senang, karna setaunya setiap hari sabtu semua kelas akan free pelajaran.

Dia menuruni tangga satu persatu lalu duduk di kursi ruang makan.

"Tumben pagi-pagi udah rapi?" tanya Grossella yang melihat anaknya hendak menarik kursi.

"Bangun pagi salah, bangun kesiangan juga salah," balas Grace cemberut.

"Bukan gitu 'kan biasanya kamu harus dibangunin dulu sampe bunda harus teriak,"

"Iya. Eh bun, ayah mana?"

"Ayah kamu masih mandi, orang ini masih jam berapa," ucap Grossella. "Sekolah kamu gimana? Seru nggak? Udah dapet temen baru?"

"Sekolahnya seru sih tapi ada yang nyebelin juga," balas Grace.

"Nyebelin kenapa?"

"Engga kok. Maksudnya tuh nyebelin jadi anak baru harus ngenalin diri lah itulah. Susah adaptasi sama lingkungan. Itu maksudnya," ucapnya nyengir.

"Kamu 'kan udah gede masa gitu aja nyebelin,"

"Udahlah, lupain."

Setelah menunggu beberapa menit, dia memainkan handphone'nya sambil menunggu makanannya matang.

"Widih udah rapi aja nih anak ayah, tumben banget." ucap Gerry yang tiba-tiba muncul di samping Grace.

"Ayah sama bunda kok ngelihat aku bangun pagi tuh seakan ngeliat keajaiban dunia aja."

"Emang iya, kamu 'kan bangunnya siang mulu, kamu tuh turunan dari siapa sih? Ayah sama Bunda disiplin waktu. Contoh adikmu tuh," cetus Gerry sambil membenarkan dasinya.

"Kok malah di bandingin? Aku tetep aku," balas Grace keukeuh.

"Makanya sering sering kaya gini bangun pagi baru TOP! Biar badan gak pegel linu juga." ucap Gerry memberikan dua jempol di depan wajah Grace.

"Iya juga, Gastin mana pula. Tuh anak nginep mulu di rumah temennya kaya kos-kosan," ucap Grace.

"Udah udah, cepet makan nanti telat. Gastin ada kegiatan perjusa, katanya biar sekalian." potong Grossella.

ALTERIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang