28. PERINGATAN

956 96 14
                                    

Hai Buna🐻
Tekan tombol bintang di bawah pojok kiri untuk vote cerita ini.


-Selamat membaca-

"Mencintaimu adalah rasa yang mustahil bagiku dan memilikimu adalah titik tertinggi haluanku."

****

28. PERINGATAN

Altez menggenggam erat tangan Grace. Jari jemari itu saling bertautan di sepanjang lorong, membuat seluruh murid yang berada di koridor dari kiri dan kanan memperhatikannya dengan mulut menganga.

Mereka membuka jalan membiarkan kedua pasangan itu lewat. Altez tersenyum kepada mereka satu persatu. Sangat jarang. Momen yang sangat langka sekali melihat ketua Agrios itu tersenyum dengan jelas.

"Mereka beneran pacaran?"

"Yah potek hati gue."

"Demi apa? Alterio sama anak baru itu?"

"Dia bukan anak baru lagi woy. Udah 3 bulan, 1 minggu, 2 hari disini."

"Tapi itungannya masih anak baru kata gue."

Bisik-bisik di sepanjang lorong dia berjalan, Grace merasa risih karna semua mata menatapnya setajam elang. Sesampainya di ujung lorong, Grace melepaskan tautan jarinya dari tangan Altez, membuat cowok itu menoleh bingung.

"Kenapa di lepas?" tanya cowok itu dengan raut wajah sok sedih.

"Malu."

"Kenapa harus malu?" Altez mendekatinya.

Grace mendongak melihat Altez yang jauh lebih tinggi darinya. "Ya karna gue punya malu."

"Gausah malu. Ada gue." kata Altez sambil menyentuh pipinya. "Happy anniversery satu hari."

Sontak Grace menampar Altez pelan tapi sedikit menyakitkan. "Baru satu hari. Jangan lebay!" kata perempuan itu lalu melongos pergi ke kelas.

"Kok pergi?" Altez membuntutinya untuk masuk ke dalam kelas Grace.

Grace berhenti mendadak begitu sampai di depan pintu, tubuhnya membeku kaku di tempat saat melihat teman-teman sekelasnya. Bukan hanya siswa-siswi di lorong saja yang menyambutnya, tetapi seluruh kelas kini juga ikut melempar pandangan menusuk ke arahnya.

Bahkan Chelsea, Evelyn, Norma, Ara, dan Rey juga ikut menyipitkan mata begitu melihat kehadirannya. Grace berjalan kikuk menuju kursinya yang bertempat persis di samping Evelyn.

Grace duduk lalu mengeluarkan bukunya berpura-pura membaca untuk mengalihkan rasa gugupnya. Dia melirik ke arah pintu menatap seorang laki-laki yang sejak tadi setia berdiri di sana. Dia memberi isyarat kepada Altez untuk segera pergi, cowok itu menurut lalu mengedipkan sebelah mata.

Setelah kepergian Altez. Ara berdiri di depan Grace, dan menutup buku yang sedang dibaca oleh perempuan itu. "TEGA LO GA CERITA SAMA KITA!" kata Ara.

"Cie katanya ga suka, katanya benci sama kak Altez. Kok udah jadian aja?" sindir Chelsea sambil berpura-pura memainkan kuku jemarinya.

"Gue bilang juga apa, diem-diem ngincer pak ketua." Rey membuka suara.

"K-Kalian dapet berita darimana?" tanya Grace kikuk. Sontak mereka semua mengalihkan mata melihat Evelyn yang tersenyum tanpa dosa.

Merasa semua orang menatapnya, Elin menolehkan kepala ke kanan kiri sebelum berkata. "Salah aku apa?"

"EVELYN ASHLEY DEVRIS!!" Grace berdiri lalu menarik kerah seragam Elin, membuat perempuan itu langsung berlari ke belakang Chelsea untuk meminta perlindungan.

ALTERIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang