Hai...
Assalamualaikum. Ahlan wasahlan. Kembali lagi dengan aku disini, maaf baru update lagi ya. Jangan lupa vote and commentnya ya.'Kamu satu - satunya wanita yang membuatku takut kehilanganmu. sebab itu, ku mohon jangan pernah sekali-kali kamu berfikir untuk pergi jauh dari ku.'
Fathur Alfarezi Wijaya.
.
.
.
"Fathur!!!" teriak Anantha.Sudah cukup Anantha tidak sanggup lagi. Ini sudah kedua kalinya dia melihat suaminya dengan Haura. Bahkan lebih parahnya mereka berdua membuat hal yang tak wajar, yang seharusnya tak perlu Anantha lihat.
Yap, memang setalah bertemu dengan Luna tadi, Anantha memutuskan untuk mampir lebih dulu ke kantor Fathur. Tapi, saat ia sampai disana disuguhkan dengan pemandangan yang tak mengenakan baginya. Jika tahu begini, lebih baik Anantha tak usah berkunjung ke kantor suaminya.
Gadis itu segera mengebrak pintu ruangan milik suaminya. Menghampiri Fathur dan Haura yang terkejut atas kedatangan Anantha.
"Lo! Dasar pelakor! Berani-beraninya lo deketin suami gue Hah!" teriak Anantha menjambak rambut Haura dengan emosi yang mengebu-gebu. Bahkan, wajah gadis itu sudah merah pada seperti api. Anantha bukanlah seorang wanita yang ditikung menyerah, sebaliknya jika ada yang mengusik rumah tangganya Anantha tak akan segan-segan dengan wanita pelakor.
Haura; gadis itu mulai memasang wajah palsunya dengan pura-pura kesakitan di depan Fathur. "Aws, Fathur! Kamu kenapa diam aja, rambut aku sakit tau."
Fathur yang melihat kedua perempuan yang sedang bertengkar tersebut segera memisahkan Anantha. Melerai keduanya, agar tak melanjutkan keributan yang terjadi. Fathur segera menarik pergelangan tangan Anantha, membawa gadis itu menjauh dari Haura. Fathur yakin pasti istrinya salah paham lagi dengannya. Karena apa yang dilihat Anantha bukanlah kejadian sebenarnya. Fathur membawa Anantha menuju mobil, dia akan menjelaskannya nanti dirumah. Keduanya segera menaiki mobil pribadi Fathur. Fathur segera melajukan mobilnya menuju ke kediaman rumah mereka.
Anantha, jangan ditanya lagi! Gadis itu setengah mati menahan amarahnya yang menggebu-gebu. Bahkan, melihat wajah Fathur saja di tak mau. Nafasnya pun tak beraturan karena dia masih sangat kesal melihat kejadian tadi.
Saat keduanya sudah sampai di pelataran rumah Anantha segera turun dari mobil, menggebrak pintu mobil dengan sengaja. Anantha tak peduli dia di bilang tak sopan pada suami. Tapi sungguh Anantha sangat kesal dengan Fathur kali ini.
Braaakkk
'Astagfirullah, salah lagi kan gue.' batin Fathur dalam hati mengusap dadanya dengan sabar.
"Sayang... Tunggu dong! Dengerin penjelasan aku dulu yah." ucap Fathur menarik tangan Anantha, membawa gadis itu kedalam pelukannya.
Anantha memukul dada bidang milik Fhatur dengan membabi buta, tanpa memperdulikan rasa sakit yang Fathur rasakan. Anantha semakin memberontak di dekapan Fathur. Kini gadis itu sangat kesal dengan Fathur. Dasar! Semua laki-laki sama saja.
"Lepasin gue!" bentak Anantha, tak ingin menatap Fathur. Sepertinya dia sudah mulai merasakan rasa cinta pada Fathur, terbukti karena kali ini Anantha sangat cemburu dengan Fathur dan Haura.
"Sayang kok ngomongnya kasar sih! Ga boleh ih." peringat Fathur pada Anantha. Fathur tak suka mendengar Anantha berbicara gue-lo lagi.
"Ya suka-suka gue lah! Masalah buat lo! Lepasin gak, sana sama Haura aja sana!" kesal Anantha, mendorong tubuh tegap Fathur agar melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imam Until Jannah
RomanceJangan lupa ikuti akun irmautami25 sebelum membaca! *** "Tampan!" "Hey! Turunkan tanganmu! Dasar Wanita gila!" Muhammad Fathur Al-farezi Wijaya, pembisnis muda yang tak sengaja bertemu dengan gadis yang di angga...