42

1.7K 94 0
                                    

'Menyesal? Tidak! Aku tidak pernah menyesal memilihmu sebagai pendamping hidupku. Sekarang, mau pun hingga hembusan nafas terakhirku.'

Fathur Alfarezi Wijaya

.
.
.
.


"Kita mau kemana sih mas?" tanya Anantha. Pasalnya, suaminya itu menyuruhnya untuk bersiap-siap.

Yap, sekarang Anantha tengah bersiap-siap merapihkan perlengkapan seperti baju, alat mandi dan lain-lain. Pasalnya, Anantha akan di ajak ke suatu tempat entah dimana oleh suaminya.

"Sini Yang aku bantu. Nanti juga kamu tau kok. Kepo banget sih!!" ujar Fathur mencubit hidung istrinya sekilas.

"Ih, sakit! Nanti hidung aku merah mas." rengek Anantha.

"Gapapa sayang, tetep cantik kok." kekeh Fathur.

Menggemaskan sekali istrinya. Apalagi semakin bertambah usia kandungan Anantha, pipi Anantha semakin tembam karena terlalu
banyak makan. Tapi, Fathur sangat menyukai itu.

Setelah semua selesai, Fathur mengangkat satu persatu koper yang akan di bawa ke dalam mobil di bantu oleh pak satpam yang di tugas kan di rumahnya. Fathur sengaja mempekerjakan satpam di rumah untuk menjaga Anantha 24 jam.

Kini Fathur dan Anantha sudah siap untuk pergi ke tempat tujuan mereka. Sebelum berangkat mereka menyempatkan waktu untuk makan siang lebih dulu. Karena Fathur memutuskan untuk berangkat saat sore hari.

Sore hari pun tiba, Fathur serta sang istri sudah siap untuk pergi berlibur. Fathur menggenggam tangan istrinya menuju kedalam mobil. Membukkan pintu untuk Anantha. Kemudian di susul oleh Fathur yang duduk di bangku pengemudi.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam lamanya kini Fathur dan Anantha telah sampai di Villa yang Fathur pesankan untuk berlibur.

Siapa yang tidak tahu Bali! Kota yang kayak akan pemandangan nan indah.

"Indah banget mas!!! Makasih ya udah bawa aku berlibur kesini."ujar Anantha terlampau senang.

Keduanya tengah berada di balkon Villa milik Fathur, yang langsung berhadapan dengan pesisir pantai nan indah. Awalnya Anantha sangat kaget, tak menyangka Fathur akan membawanya kesini. Sungguh! Suaminya penuh kejutan kali ini. Bahkan, yang lebih mengejutkan adalah Villa ini milik Fathur. Pasalnya, Anantha selama ini tak pernah tau jika Fathur memiliki Villa seluas ini.

Posisi keduanya. Kini Fathur yang tengah memeluk tubuh Anantha dari belakang, sementara Anantha menyenderkan kepalanya di dada bidang Fathur sambil melihat ombak pantai. Apa lagi, hari sudah mulai malam. Semakin membuat Anantha kedinginan. Dengan sigap Fathur memberikan kehangatan untuk istri tercintanya.

"Suka gak?" tanya Fathur berbisik di telinga Anantha, karena posisinya yang memeluk Anantha dari belakang.

"Kamu nanya aku kayak gitu. Pasti! Aku sukak banget lah mas. Makasih ya sayang." ujar Anantha bahagia sambil menikmati angin yang berhembus.

"Sama-sama sayang... Kamu gak perlu makasih ke aku! Karena, ini udah tugas aku bikin kamu bahagia." tutur Fathur, mengecup sekilas pipi Anantha dari samping.

Fathur membalikkan tubuh Anantha agar menghadap dirinya. Menyamaratakan tubuhnya tepat di depan perut Anantha. "Oh ya, hari ini Abi belum nyapa kamu loh baby! Gimana? baby seneng gak di ajak kesini sama Abi?" ujar Fathur mengajak bicara calon anaknya.

My Imam Until Jannah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang