46

1.5K 89 2
                                    

Assalamualaikum.
Maaf baru Update nih kawan.
Mau tanya nih! Yang membaca sudah sampai kota mana saja? Absen dulu dong!

Jangan lupa Follow aku irmautami25.

Follow juga Instagram
irma.f.n.utami25.

.
.
.
.
.
.




"Enggak! Gak mungkin! hiks..." tangis Anantha pecah.

Fathur yang sedang memperhatikan istrinya tersentak kaget. Takkala Anantha tiba-tiba menangis histeris. Fathur buru-buru menghampiri istrinya itu.

"Hey, kamu kenapa sayang?!" tanya Fathur khawatir menangkup wajah Anantha dengan kedua tangannya.

"Hiks... M-mamah sa-sama Pa-papah kecelakaan mas hiks..." tangis Anantha pecah, berhambur kepelukkan suaminya.

"Innalillahi wainnailaihi raji'un, kamu yang tenang ya sayang. Kita doakan semoga Mamah dan Papah baik-baik saja." lirih Fathur. Fathur segera menenangkan istrinya itu membawa Anantha kedalam pelukannya. Menenangkan sang istri yang menangis histeris.

"Hiks, Mas ayo kerumah sakit! Aku mau Mau nyusul Mamah sama Papah hiks..." ucap Anantha melepaskan pelukan suaminya.

"Sebentar, aku ambil kunci mobil dan tas kamu dulu!" ujar Fathur, melangkahkan kakinya menuju kamar. Mengambil kunci mobil serta sline bag Anantha. Lalu kembali menemui istrinya. Membawa Anantha ke mobil mereka.

Saat tiba dirumah sakit, dengan tidak sabar Anantha langsung turun dari mobil yang dia dan Fathur tumpangi. Fathur segera mengejar istrinya itu. Fathur sangat khawatir dengan keadaan Anantha. Pasti, perempuanya sangat syok saat mendengar kabar yang tidak terduga tadi.

"Sayang tenang oke, istighfar ya! Kita doakan semoga Mamah dan Papah baik-baik saja." ujar Fathur memperingati sang istri. Fathur segera merangkul tubuh istrinya. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tak di inginkan pada keadaan Anantha.

Anantha beristigfar dalam hati. Dia segera mengatur nafasnya, perlahan menenangkan dirinya agar tidak kelelahan. Menerima rangkulan suaminya.

Fathur segera menuju resepsionis rumah sakit tersebut. Menanyakan perihal ruangan kedua orang tuanya Anantha.

"Permisi Mbak, untuk korban kecelakaan di ruang mana ya?" tanya Fathur pada salah satu resepsionis rumah sakit tersebut.

"Untuk korban kecelakaan, berada di ruang UGD Mas." balas resepsionis tersebut.

"Terimakasih."

"Sama-sama Mas."

Fathur tersenyum ramah dengan resepsionis tersebut, tak lupa ia berterimakasih pada resepsionis tersebut. Fathur kembali menghampiri istrinya.

"Mas, udah ketemu? Mamah, Papah aku dimana mas? hiks..." tanya Anantha beruntun, saat Fathur kembali menghampiri dirinya.

"Sayang tenang yah, inget ada baby di dalam perut kamu! Sekarang kita ke UGD ya, Mamah dan Papah ada disana." ucap Fathur menenangkan istrinya.

Anantha menganggukkan kepala, memberhentikan tangisannya walau masih ada nada sesegukkan yang keluar dari bibirnya.

Keduanya segera menuju ruangan UGD. Saat keduanya sudah berada di depan ruangan UGD. Salah satu dokter yang sepertinya menangani Mamah dan Papahnya keluar dari ruangan tersebut.

"Apa benar kalian dari keluarga Bu Dewi dan Pak Hendra?" tanya dokter tersebut, tepat di depan Fathur dan Anantha.

"Iya dok, kami keluarganya." jawab Fathur cepat.

My Imam Until Jannah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang