'dunia mulai sempit ya, orang orang itu mulai terlihat'-Aska-
~Happy Reading~
Asap rokok menguap bercampur dengan udara. Disinilah Aska sekarang disebuah taman yang cukup ramai beserta sekumpulan anggota geng nya dengan rokok yang terselip ditangan mereka. Memang sudah biasa bagi mereka, setiap pulang sekolah pasti nongkrong di suatu tempat.
Duduk sambil mengobrol dengan mang Asep sang penjual cilok, saling bercanda ria, mereka juga lagi pada main kartu. Sedangkan Aska hanya duduk sambil bersandar di pohon dengan satu kaki dinaikkan, beserta sebuah rokok yang terselip, yang sesekali dihisap oleh Aska.
Meski umur 16 tahun, Aska sudah memiliki kebiasaan merokok, ini dilakukan cuma untuk menenangkan dirinya serta pikiran yang kacau.
"Jadi ke panti nanti ka?" Tanya Ata yang kebetulan disamping Aska.
Emang sih Ata itu yang sering banget sama Aska, soalnya Ata itu ahlak nya baik, nggak kayak yang lain.
Aska menghisap rokoknya lalu menghembuskan nya perlahan.
"Jadi. Udah lama gue nggak kesana, gue rindu bunda sama anak anak." Jawab Aska tanpa menatap Ata.
Ata cuma ngangguk, sesekali bicara sama anak yang lain. Sedangkan Aska kembali pada beban pikiran nya sekarang.
"Eh eh jangan jangan, muka ganteng gue bisa lecet nanti, taruh nggak itu." Ucap Dion sambil jauhin mukanya terus tunjuk tangan Reno yang ada tepung.
"Eh biawak sini nggak muka lo, udah kalah juga." Ucap Reno sambil narik tangan Dion.
Dion emang kalah main kartu, dan sesuai kesepakatan yang kalah nanti mukanya harus kasih tepung.
"Yeee gue nggak kalah ya, lo aja yang curang sama Dafa dan si curut noh." Ucap Dion sambil nunjuk Gio dengan dagunya.
"Curut curut muka lo, sini nggak lo." Ucap Gio sambil narik Dion.
"Kagak yah, lo bertiga curang." Tolak Dion.
"Dih si monyet udah kalah juga," Ucap Dafa yang sekarang narik kaki Dion.
"Kagak mau anjing.", Ucap Dion yang sekarang diserbu Gio, Dafa sama Reno.
"Nah kan ganteng kalo gini." Ucap Reno yang udah balurin muka Dion pakek tepung.
"Tambah ganteng monyet gue," Ucap Gio dengan senyum evil nya sambil ngusap kepala Dion yang udah pasrah.
"Kalo gini kan tambah ganteng paripurna." Ucap Dafa sambil ketawa.
"Sialan lo pada." Mereka bertiga cuma pada ketawa.
"Anjay, muka lo kek topeng monyet Yon." Ucap Nio sambil ketawa keras banget.
Mang Asep aja sampe ikut ngakak, ada ada aja kelakuan mereka pikirnya.
"Anak anak mana nih, ada pertunjukan topeng monyet gratis, ya nggak Yon." Goda Geri.
Dion cuma bertampang kesel, pengen banget buang mereka di segitiga Bermuda.
"Yok uu...aa..uu..aa,,monyet ku sayang ayo nari." Goda Gio sambil narik tangan Dion yang langsung ditepis kuat oleh Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA
ActionBebas, kata yang mendeskripsikan serta populer dalam diri Aska. Dimana dia bebas melakukan apa saja dalam hidupnya tanpa ada kata aturan terselip disana. Tentu banyak yang ingin seperti Aska yang hidupnya bebas dari kata aturan, bebas melakukan kena...