'kalau nggak terima, ya balikin gue'-Aska-
~Happy Reading~
Akan ada waktunya untuk perpisahan dan pertemuan, takdir tidak ada yang bisa mengubah, Tuhan sudah menentukan skenario nya.
Mungkin itu yang Aska rasakan sekarang, perpisahan memang menyakitkan, tapi bagi Aska pertemuan ini lah yang paling menyakitkan. Setiap orang ingin bertemu setelah berpisah, tapi tidak dengan Aska, perpisahan itu lebih baik dan tidak akan ada pertemuan.
Aska berada dalam dua kisah, perpisahan dan pertemuan. Dirinya harus berpisah dari orang yang sudah di anggap nya Ibu kandung, tapi di sisi lain dirinya akan bertemu dengan sang Ibu kandung.
Aska tau dirinya akan terkurung dalam sangkar emas, dikenai segala aturan yang sangat tidak disukainya. Tapi jika kembali di lawan, seseorang akan dalam bahaya nantinya.
Aska menghembuskan nafas pelan sebelum keluar dari mobil, dirinya sudah bisa melihat beberapa anggota keluarga nya tengah menunggu.
Kaki Aska melangkah keluar dari mobil, menatap sekeliling mansion yang begitu luas. Tidak banyak yang berubah, atau mungkin memang tidak berubah, hanya saja bunga bunga semakin banyak tertanam.
Dirinya berdiri tegak di tengah tengah sang ayah dan kakek. Menatap lurus namun kosong, wajah yang begitu datar dan dingin.
Dirinya keluar dalam keadaan lugu, namun kembali dengan amarah. Tidak ada senyum yang tertera seperti kebanyakan orang yang bertemu, hanya guratan tidak suka dan benci yang tertera.
"Aska,,"
Mata Aska mengerjap lamban, menatap seseorang yang memanggilnya lirih.
Tangan kiri Aska terkepal kuat, ingin rasanya ia berteriak mengeluarkan semua yang tertahan, sesuatu rasanya ingin Aska keluarkan tapi tidak bisa.
Kakinya melangkah menemui anggota keluarganya, bolehkah Aska kabur? dirinya benar benar terjebak, ingin rasanya Aska berlari pergi untuk menyumpahi Jerry. Sial, semua karena Jerry, atas kebodohan rival nya itu.
Grep
Tubuhnya diterjang dengan pelukan kuat, membuat dirinya linglung karena belum siap, apalagi tubuhnya juga terasa tidak berdaya sekarang. Namun Arsha menahan tubuh Aska dengan menahan punggung nya.
"Aska,,,Hiks..hiks"
Dia, sang Ibu, wanita yang menjadi alasan dirinya kini disini. Baru kali ini Aska menyesal jika Reni memiliki sifat yang tidak enakan dan mudah luluh, hanya dengan embel embel ibu kandung, Reni menyerahkan Aska pada keluarganya.
Sedangkan kini Liana menangis kencang sambil memeluk Aska, putranya yang begitu ia rindukan, sangat!
Merengkuh tubuh Aska dengan kuat, seolah Aska akan kembali pergi. Aska yang dipeluk hanya diam, tidak ada niatan ingin membalas pelukan itu.
"Putra Mommy,,hiks..hiks Aska" lirih Liana sambil terisak.
Rindu Liana begitu membuncah pada Aska. Dirinya adalah seorang Ibu yang bahkan tidak tau jika anaknya masih hidup, ia merasa gagal menjadi seorang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA
ActionBebas, kata yang mendeskripsikan serta populer dalam diri Aska. Dimana dia bebas melakukan apa saja dalam hidupnya tanpa ada kata aturan terselip disana. Tentu banyak yang ingin seperti Aska yang hidupnya bebas dari kata aturan, bebas melakukan kena...