'Boleh percaya, asal waspada'
-Aska-
~Happy Reading~
Kaki Aska melangkah menyusuri lorong villa milik keluarga nya, sedangkan mata nya tidak lepas menatap ke arah jendela jendela besar yang ada di sepanjang lorong itu.
Hingga tibalah Aska di ujung lorong, ia menatap ke arah sebuah ruangan yang akan menjadi kamar nya. Namun, pintu kamar itu terbuka, membuat Aska melihat lagi apakah ada pintu lain, nyatanya hanya ada satu pintu disana.
Aska mendekat, seketika pandangan nya bertemu dengan seseorang. Dirinya tertegun, hanya diam di depan kamar dengan pandangan sedikit terkejut.
Itu Arka, remaja yang merupakan kembaran nya itu kini tengah menatapnya juga. Tidak ada reaksi yang Arka tunjukkan, ia hanya diam dengan baju di tangannya.
"Sial! Jangan bilang gue sekamar sama Arka. Asem banget, harus ngapain gue ini?"
"Gue salah kamar kayaknya," Aska bersiap untuk pergi.
"Masuk!!" Arka berujar pelan, lalu kembali pada aktivitas nya untuk merapikan barang barang miliknya.
Langkah kaki Aska terhenti, ia melirik Arka yang sibuk dengan kegiatan nya. Sedangkan Arka yang sadar bahwa Aska hanya diam di tempatnya pun menghela nafas.
"Kenapa? Nggak mau sekamar sama gue? Karena gue parasit?"
Kata kata Arka begitu tajam hingga mampu menusuk Aska, entah perasaan apa yang saat ini Aska rasakan, hingga begitu berat dalam hatinya.
Aska menggigit bibir bawahnya pelan, tangannya terkepal kuat. Sebisa mungkin untuk menahan emosi nya.
Aska melangkah masuk ke dalam, lalu menaruh tas nya ke atas sofa. Ia melihat ke setiap penjuru kamar, kamar ini ternyata cukup luas.
Suasana di dalam kamar itu sangat canggung, tidak ada diantara keduanya memulai obrolan. Aska bergerak gelisah dari tempat duduknya, ia tidak suka keadaan ini.
"Lo bisa beresin barang barang lo sekarang." ujar Arka sambil menutup pintu lemari pakaiannya.
Aska melirik ke arah Arka yang kini sudah selesai dengan kegiatan nya, setelah mengatakan itu, Arka melangkah keluar dari kamar.
Bolehkah Aska menghela nafas lega sekarang? Keadaan tadi benar benar mencekiknya.
Ini hanya perasaan Aska atau bukan, tapi sikap Arka benar benar berubah. Biasanya anak itu akan menempel padanya, berusaha untuk membuat Aska melihat kearahnya. Namun, kini berbeda.
"Bangsat!!" umpat nya sambil mengusap kasar rambutnya.
{'••'}
Tangannya mengaduk susu coklat yang telah dibuatnya, keadaan cukup hening, karena semua orang tengah sibuk dengan dunia mimpi masing masing.
Padahal ini sudah sangat malam, bahkan sudah menunjukkan pukul 23.55, namun entah kenapa Aska malah masih terjaga hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA
ActionBebas, kata yang mendeskripsikan serta populer dalam diri Aska. Dimana dia bebas melakukan apa saja dalam hidupnya tanpa ada kata aturan terselip disana. Tentu banyak yang ingin seperti Aska yang hidupnya bebas dari kata aturan, bebas melakukan kena...