'Tembok itu terlihat kuat, tapi akan sangat rapuh ketika disentuh'-Aska-
~Happy Reading~
Rintik hujan jatuh dengan cepat dan deras, langit yang berwarna cerah berubah menjadi gelap.
Tubuh berbalut Hoodie hitam itu kini basah kuyup, namun mungkin hujan ini tengah menjadi teman Aska saat ini. Mengerti bagaimana kacaunya perasaan Aska.
Buliran air matanya jatuh, bercampur dengan air hujan. Mata itu terlihat sayu dan sendu, tapi ada amarah tertahan disana.
Kenapa? Kenapa rasa bahagia itu harus lenyap dalam sekejap? Sekarang kemana bundanya? Rasa khawatir terus menelusup di hati yang tengah beku tersebut, namun kini mencair di tengah dinginnya suasana.
Aska marah? Tentu! Bagaimana bisa dirinya dipermainkan begini.
Bibir nya kini mulai membiru akibat dingin, terlalu lama bermain dibawah hujan. Bukan!!! Tapi menangis, matanya bahkan memerah saat ini.
Setelah mendengar ucapan Erick, ia segera pergi dari sana. Melangkah cepat, percuma ia berteriak untuk menghentikan benda yang menghancurkan panti, toh penghancuran sudah 60% mungkin.
"Harusnya Bunda nggak ingkar, harusnya Bunda pertahankan Aska, harusnya hari itu Bunda nggak nyuruh Aska kesana, harusnya sekarang Aska masih sama Bunda..." Lirih Aska dengan kepala terus menunduk.
"Aska nggak mau disana, Aska mau Bunda. Aska nggak butuh mereka." Lirihnya lagi.
Aska ingin berteriak, tapi apa gunanya, hanya buang buang tenaga.
"Harusnya mereka nggak kembali, kenapa mereka balik? Apa yang mereka butuhin dari sampah yang mereka buang?"
"Apa yang mereka lihat dari seorang anak yang terlihat tegas namun rapuh?"
"Bangsat!!! Sialan, kenapa jadi begini?"
{'••'}
"Tentu!! Jika kita bekerja sama, perusahaan kita akan diuntungkan tentunya. Anda tidak perlu takut jika bekerja sama dengan perusahaan saya."
Semua di ruang rapat menimang ucapan Areas yang terkesan tegas, mencatat sesuatu hal yang penting dan perlu.
"Apa produk yang akan kita luncurkan nantinya berhasil? Karena kan yang saya lihat di berkas, biaya yang dikeluarkan cukup besar nilainya." Tanya Dive Erlando Markel, pemilik salah satu perusahaan besar di Amerika.
"Tentu!! Masalah rugi, kecil kemungkinan untuk itu. Jika anda masih ragu, saya bisa menyuruh sekretaris saya jelaskan lebih detailnya." Ucap Areas.
Kemudian sekretaris dari Areas yaitu Denise segera berdiri dan menjelaskan dengan detail di depan.
Sementara Denise menjelaskan, Areas melirik handphone nya yang terus mendapat panggilan dari Liana, bukan hanya Liana, tapi Arsha, Axel dan sang ayah Samuel.
Cukup bingung, kenapa bisa mereka menelpon secara bersamaan, tapi saat ini Areas tidak bisa menjawab, meeting kali ini begitu penting. Jadi, mungkin setelah meeting batu ia akan menelpon mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA
ActionBebas, kata yang mendeskripsikan serta populer dalam diri Aska. Dimana dia bebas melakukan apa saja dalam hidupnya tanpa ada kata aturan terselip disana. Tentu banyak yang ingin seperti Aska yang hidupnya bebas dari kata aturan, bebas melakukan kena...