34

8.6K 795 96
                                    


'Mari mulai semuanya lagi'

-Aska-









~Happy Reading~



5 hari kemudian


"Kita mau kemana?" Arka mengambil helm yang Aska berikan padanya sambil menatap adiknya tanya.

Aska yang tengah sibuk memeriksa motornya sontak menoleh ke arah Arka, "ada lah pokoknya, ikut aja."

Arka mengangguk pelan sebagai balasan, kemudian memakai helm yang ada ditangannya.

Aska berdiri lalu membersihkan telapak tangannya yang terasa kotor, motornya dalam kondisi baik meski sudah lama tidak ia pakai. Kemudian ia melirik Arka yang terlihat kesusahan mengaitkan tali helm nya, Aska berdecak lalu membantu kembaran nya itu.

"Tuan muda,"

Keduanya langsung menoleh, terlihat Satya yang memanggil keduanya dengan senyum menawan bak malaikat. Aska berdecih, lalu kembali fokus pada pengait helm.

"Mau ngapain lo?" tanya Aska dengan tatapan sinis nya pada Satya setelah selesai dengan masalah pengait helm.

"Tuan muda ingin pergi kemana? Say—"

"Ck, bukan urusan lo. Udah yuk Ka, kita pergi." Aska menaiki motornya lalu memasang helm miliknya.

"Anda tidak bisa pergi sendiri, harus ada pengawalan, apalagi anda membawa Tuan muda Arka. Jadi, saya ikut," ucap Satya dengan cepat.

Aska menghela nafas kasar, "gue mau pergi berdua sama Arka, jadi lo jangan ganggu. Lagian gue sama Arka bukan anak kecil lagi yang harus di kawal kawal."

"Tapi, Tu—"

"Suutt, nggak usah protes. Lo nggak ada hak, pergi aja sana, urus tuh tugas penting dari Bos lo." Aska langsung memotong dengan cepat, nada nya penuh penekanan di setiap kata.

Satya menghela nafas, ia tau Tuan muda nya ini masih marah padanya, sebab tidak mengabari bahwa dirinya ada tugas dari Areas.

Saat pertemuan keduanya, Aska langsung memarahi nya, bahkan memakai dirinya. Bertanya siapa sebenarnya yang Satya kawal, tapi disana ia langsung meminta maaf, meski akan susah mendapatkan maaf dari Aska.

"Saya minta maaf atas kesalahan saya, tapi saya mohon Tuan muda, izinkan saya untuk ikut, ini demi keselamatan anda juga." Satya memohon dengan harap.

Arka menatap kedua orang yang tengah berdebat itu, ia tau mood Aska tengah buruk saat ini. Ketika hendak menengahi keduanya, sebuah suara membuat ia menutup mulut kembali.

"Apa yang Satya katakan benar Tuan muda," ucap Rian yang tiba tiba datang.

"Apa lagi ini?" Aska memutar bola matanya malas, ingin pergi pun harus ada kendala nya.

"Tapi gue nggak mau, gue mau nya pergi berdua aja. Lagian Arka itu perlu rasain kebebasan, jangan apa apa diikutin mulu."

Arka tercengang mendengar nya, sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyum.

ASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang