28

10.7K 931 131
                                    


'Bismillah, Headshot'

-Aska-





~Happy Reading~




1 Bulan Kemudian

Suara teriakan serta pekikan heboh membuat atensi beberapa orang teralih. Arka, remaja 16 tahun itu tengah bermain air di tepi pantai dengan senangnya. Membuat pakaian nya basah akibat melompat lompat.

Hal itu tidak luput dari perhatian Aska, atensinya terus tertuju pada kembaran nya itu. Tatapan penuh ia berikan pada Arka yang tengah bermain air, walau sesekali berdecak kesal lantaran ia kena cipratan air.

Fokus Aska jatuh pada wajah bahagia Arka, namun memberikan sengatan listrik pada hati nya.  Sedikit sesak rasanya.

"Aska, sini! Ayo main air."

Aska sedikit terkejut dengan air yang jatuh pada tubuhnya akibat ulah sang kakak kembaran.

Ia menatap bajunya yang sebagian basah, lalu kembali menatap Arka yang tengah memandang ke arahnya.

"Stop cipratin air ke gue! Jadi basah nih." tunjuk nya pada baju yang tengah di pakainya.

"Ayo main air, kita saling cipratin kayak gini." ujar Arka sembari mencontohkan pada Aska.

Aska memutar bola matanya malas, "alay banget sih, lagian mana mau gue mandi pagi pagi gini di pantai."

Arka menghela nafas kasar, lalu kembali mencipratkan air ke arah Aska. Hal itu membuat sang empu memandang kesal pada Arka.

Namun, itu nggak akan mengubah pemikiran Aska untuk mandi. Mana ada orang mandi pagi pagi di pantai.

Padahal niat awal mereka ke pantai itu buat liat matahari terbit, tapi Arka nya malah main air. Mau larang pun nggak akan bisa, Arka nya udah basah.

"Gue bilang berenti, kek anak kecil aja nggak bisa dibilangin." ucap Aska yang kemudian berbalik meninggalkan Arka.

"Gui biling birinti, kik inik kicil iji." cibir Arka dengan wajah julid nya.

Dengan perasaan kesal, Arka berjalan mengikuti Aska yang mulai jauh. Sedikit enggan, karena jarang jarang dia bisa ke pantai.

Mungkin bakal bisa dihitung ke berapa kalinya dia ke pantai, peraturan keluarga mereka terlalu ketat. Jarang ada waktu buat liburan.

"Nih ambil," Aska memberikan sebotol air yang ia beli pada Arka.

Arka meneguk air nya dengan perlahan, sembari menikmati tangan Aska yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Sebenarnya Aska enggan melakukan nya, tapi daripada nanti kena ceramah panjang lebar kan kalo ini anak kenapa kenapa.

"Harusnya tadi jangan main air, jadi basah gini kan. Lo juga nggak bawa baju ganti, masa pulang basah basahan." omel Aska seolah tengah memarahi adik nya, pada kenyataannya Arka adalah kakak nya.

"Tinggal beli," ujar Arka dengan santainya, sambil terus menikmati tangan Aska di kepalanya. Jarang jarang kan dia bisa manja gini ke Aska, bahkan mungkin kesempatan nya kecil.

ASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang