BAB 6 - Balapan

2K 144 7
                                    

Happy Reading:)
Vote dan komennya jangan lupa:)

6. Balapan

Malam hari biasanya digunakan manusia untuk mengistirahatkan tubuh mereka dari penatnya kegiatan yang mereka lakukan saat matahari terbit hingga terbenam. Beberapa jalan raya dan tempat-tempat lain yang terlihat sepi menjadi tanda bahwa kebanyakan manusia benar-benar mengistirahatkan tubuh mereka saat malam hari dengan cara tertidur. 

Namun, sebagian kecil manusia juga ada yang lebih memilih untuk melakukan kegiatan di malam hari. Disebabkan oleh penyakit insomnia, karena stres atau depresi, pekerjaan, internet yang lebih stabil saat malam hari, dan otak akan lebih lancar berpikir ketika tengah malam adalah sebagian alasan kenapa manusia itu tidak mengistirahatkan tubuh mereka saat malam hari.

Para anak muda yang sekarang terlihat sedang berkumpul disebuah jalan raya, sepertinya mereka memiliki alasan berbeda dari yang diatas tentang mengapa saat malam hari seperti ini mereka masih terjaga dan masih melakukan kegiatan di luar rumah.

Mobil-mobil sport yang memiliki harga dari ratusan juta hingga miliaran terparkir ditengah-tengah jalan raya itu. Jalan Merpati adalah nama jalan yang kini sedang di padati oleh anak-anak muda tersebut. Jalan itu selalu sepi saat sudah memasuki waktu malam, apalagi tempatnya yang minim cahaya membuat orang-orang malas serta takut melewati jalan tersebut. Namun sepertinya anak-anak muda yang sedang berkumpul disana tidak memperdulikan hal tersebut.

“Gua punya firasat kalau tuh anak kayaknya buat rencana yang nggak-nggak. Soalnya dia milih jalanan yang sepi begini.” Reon yang sedang bersandar di kap mobil berwarna merah milik Aklesh mengatakan apa yang ada dipikirannya.

“Gua juga mikir gitu, masa balapan ditempat yang begini. Kayak gak punya duit aja buat booking sirkuit.” balas Edgar yang sedang duduk di motor miliknya, tepat berada didepan mobil sport merah milik Aklesh itu.

“Mana anggota geng Pendragon lainnya gak boleh ikut nonton lagi. Kelihatan banget tuh anak mau curang.” tambah Bayu yang berdiri tepat disamping Reon.

Balapan mobil, itulah yang menjadi alasan mengapa para anak-anak muda itu sedang berkumpul di Jalan Merpati pada malam hari. Beberapa hari yang lalu Aklesh mendapatkan tantangan dari salah satu musuhnya, untuk balapan mobil. Tempat balapan itu ditentukan oleh si penantang yang merupakan ketua geng Herlion, siapa lagi jika bukan pria bernama Dimas.

Dimas menantang Aklesh balapan mobil liar malam ini dengan hadiah mobil BMW berwarna hitam milik pria itu. Pria itu juga memberikan syarat bahwa Aklesh tidak boleh membawa anggota geng Pendragon lainnya selain anggota inti. Licik sekali bukan? Tapi hal itu tidak Aklesh permasalahkan. Aklesh sesungguhnya malas untuk menerima tantangan tersebut. Karena sebelum memulai balapan pun Aklesh sudah tahu siapa yang akan menjadi pemenangnya. Bukan bermaksud sombong, tetapi biasanya apa yang menjadi firasat Aklesh pasti akan selalu terjadi.

“Biasa bocah ingusan. Dia kan kismin makanya takut kalah.” Zayn berbicara tanpa melihat kearah sahabat-sahabatnya, karena ponsel baru yang bisa dilipat itu lebih menarik perhatiannya.

Ngomong-ngomong tentang ponsel yang sedang Zayn pegang, ponsel itu adalah ponsel yang Aklesh belikan untuknya secara cuma-cuma. Alasan Aklesh membelikan Zayn ponsel baru sebagai ganti dari ponsel Zayn yang pada saat itu Aklesh banting.

“Kismin apaan?” tanya Bayu.

“Miskin.” Aklesh yang sedang duduk bersila diatas kap mobilnya pun menjawab pertanyaan yang sesungguhnya Bayu lontarkan untuk Zayn.

“Bahasa darimana tuh begitu?” tanya Bayu lagi.

“Diantara kita yang punya keturunan Alien kan cuman si Zayn, jadi ya tuh bahasa dari dia lah.” jawab Edgar seraya melirik sekilas ke arah Zayn.

AKLESHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang