BAB 2 - Family

2.8K 208 7
                                    

Happy Reading:)
Vote dan komennya jangan lupa:)

2. Family

Bulan bersinar terang diantara awan-awan gelap disekitarnya. Sebuah rumah yang bisa dikatakan mewah dan dihuni oleh satu keluarga yang anggotanya berjumlah empat orang itu sedang melaksanakan kegiatan makan malam. Sesekali celotehan dan gurauan meramaikan serta menghangatkan keluarga kecil tersebut.

“Bun tahu gak kak Veryl?” tanya gadis cantik dengan rambut yang dipenuhi jepitan kecil warna-warni. Gadis bernama Alika Rafiza Dante yang merupakan satu-satunya adik Aklesh dan satu-satunya anak perempuan dari pasangan Alaska dan Anira. Alika memiliki umur beda 2 tahun dengan sang Kaka. Gadis itu baru saja menduduki bangku kelas X di sekolah yang sama dengan sang Kaka.

Anira yang ditanya oleh sang putri pun menghentikan makannya, lalu menatap Alika yang berada tepat dihadapannya. “Veryl yang model itu bukan sih?”

Kepala Alika mengangguk semangat. “Iya, bunda pernah ketemu dia gak?”

Anira menggelengkan kepalanya. “Nggak sih, tapi kalau lihat di TV, majalah atau Instagram sih pernah,”

“Yahh kalau itu sih aku juga sering,” Alika mencebikkan bibirnya.

“Emang kenapa sih, Dek?” tanya Aklesh yang sedari tadi diam menikmati makanannya. Aklesh akan menjadi pria yang dingin jika berhadapan dengan orang-orang lain, apalagi orang asing. Namun pria itu bisa menjadi sosok yang hangat jika bersama keluarga dan juga terkadang sahabat-sahabatnya jika mood-nya sedang bagus. Meskipun tetap saja caranya berbicara masih sangat minim kosa kata.

“Aku kan tadi lihat dia di koperasi sekolah tahu,” jawabnya dengan semangat. “Asal bunda tahu ya, dia cantik banget. Lebih cantik dari foto-fotonya di Instagram atau majalah,” heboh Alika.

“Ngapain kamu ke koperasi sekolah?” tanya Aklesh tanpa menatap Alika, karena pandangannya ke arah makanan di piring.

“Kan lagi keliling-keliling gitu loh biar tahu tempat-tempat disekolah,” jawab Alika.

“Emang cantik banget dek?” tanya Anira yang ikut penasaran dengan gadis yang putrinya bicarakan itu. Sebetulnya Anira kenal siapa gadis bernama Veryl yang seringkali di bicarakan oleh anak gadisnya. Namun ia hanya kenal sebatas nama dan sosoknya saja. Ia tidak pernah bertemu langsung dengan gadis yang sedang sering menjadi perbincangan publik itu.

Alika menganggukkan kepalanya semangat. “Iya Bun, dia lebih cantik dari yang di TV sama majalah,”

“Wahhh bunda harus ke sekolah kamu ini, buat lihat dia,” balas Anira jadi ikut bersemangat.

“Wajib banget Bun,”

“Apa sih, orang mukanya biasa aja,” imbuh Aklesh yang langsung mendapat tatapan horor dari dua wanita yang paling dirinya cintai. Alaska yang melihat perdebatan antara istri dan dua anaknya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sesekali tersenyum tipis.

“Mata mu itu loh Lesh, harus diperiksa kayaknya,”

“Setuju banget Bun!” timpal Alika.

Aklesh berdecak kesal, “Apa sih?!”

“Gak usah sok kesal gitu deh bang, gua tahu aslinya lo suka sama kak Veryl. Tapi sayangnya kak Veryl-nya gak mau sama lo, iya kan?” Alika menatap sang Kaka yang duduk disampingnya dengan alis yang di naik-turunkan beberapa kali.

Aklesh menatap horor adiknya yang sedang menampilkan ekspresi menggoda. “Gak jelas,”

“Ouhh gak jelas,” Alika mengangguk-anggukkan kepalanya. “Tapi tadi pagi siapa ya yang nendang anak orang gara-gara dia nyatain perasaannya ke kak Veryl?”

AKLESHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang