Happy Reading:)
Jangan lupa Vote dan komennya:)10. Bertemu
Jika pria di sebrang sana sedang uring-uringan tak jelas karena merasakan khawatir kepada seorang gadis, maka gadis yang di khawatirkan itu kini sedang menatap pemandangan alam didepannya dengan tatapan kosong.
Sudah hampir seminggu Veryl berada di kota Bandung. Ia berniat untuk menenangkan diri sejenak sebelum melewati badai kehidupan yang sudah menunggunya didepan sana. Di Bandung Veryl menginap di rumah tantenya yang merupakan adik kandung sang bunda.
Kedua orang tuanya tahu bahwa Veryl pergi ke Bandung hanya untuk pemotretan sesuai alasan yang Veryl berikan kepada orang tuanya sebelum berangkat ke bandung. Padahal sesungguhnya Veryl tidak memiliki jadwal pemotretan apapun di bulan ini karena dirinya ingin beristirahat sejenak.
“Kamu kenapa, sayang?” Veryl terkejut karena ucapan seseorang dan usapan di bahunya.
Veryl menoleh sedikit kepalanya untuk melihat siapa gerangan orang yang membuatnya terkejut. “Ehh Tante.” ujar Veryl seraya tersenyum tipis.
Mila, itu adalah nama tantenya yang merupakan adik dari mommy-nya, sekaligus orang yang mengejutkan dirinya barusan. Mila sudah memiliki dua anak. Anak pertamanya adalah laki-laki yang jarak umurnya hanya terpaut dua tahun dibawah Veryl. Sedangkan anak keduanya adalah perempuan yang baru saja berusia 8 tahun.
“Kamu kenapa? Dari awal sampai di rumah Tante kamu jadi pendiam banget, padahal biasanya gak bisa diam.” ujar Mila dengan senyum keibuan yang tercetak di wajahnya.
Veryl terkekeh kecil mendengar ucapan Tantenya yang kini sudah berdiri disampingnya. Memang benar kata Tantenya itu, biasanya jika ke Bandung Veryl akan pergi mengelilingi kota ini dan berakhir pulang hingga larut malam dengan banyaknya jajanan yang ia beli. Tetapi berbeda untuk kali ini, jangankan untuk mengelilingi kota Bandung, untuk keluar kamar saja Veryl sangat jarang. Ia akan keluar kamar hanya ketika ingin makan atau mengambil minuman saja. Karena tingkahnya tersebutlah membuat keluarga kecil yang merupakan pemilik rumah ini jadi terheran-heran.
Kepala Veryl menggeleng. “Gak kenapa-kenapa Tante, aku cuman lagi mikirin sekolah aja.”
“Ohh iya ya kamu berarti udah hampir seminggu gak masuk sekolah karena lagi disini.” balas Mila.
“Minggu depan aku pulang kok Tante, takut ketinggalan pelajaran.” Veryl berujar seperti itu dengan ditambahkan tawa kecil di akhir ujarannya.
“Tante sih gak masalah kalau kamu lama-lama disini, malah Tante senang jadi ada temannya.”
“Kayaknya gak bisa terlalu lama juga sih Tante, yang ada ketinggalan pelajaran semua, mana aku mau lulus kan.” balas Veryl.
Kepala Mila mengangguk setuju dengan apa yang Veryl katakan. "
“Benar sih, apalagi pasti kamu sibuk juga sama profesi kamu sebagai model.”“Itu juga jadi alasannya sih, Tante.”
Kepala Mila lagi-lagi mengangguk. Mila menatap wajah Veryl dengan tatapan dalam. Dilihat dari mata Veryl yang kini sedang menatapnya sendu dan juga wajah pucat Veryl, Mila merasa bahwa ada yang tidak beres dengan keponakannya tersebut.
Mila mengusap rambut panjang Veryl dengan lembut. “Kalau ada masalah selesain baik-baik ya Veryl. Setiap masalah yang kamu alami di hidup kamu, mau itu berat ataupun ringan, cara menyelesaikannya hanya ada di diri kamu sendiri. Kuncinya itu diri kamu sendiri.”
Nasihat Mila berhasil membuat Veryl benar-benar terdiam. Ia tahu, tahu sangat bahwa segala masalah yang menimpa dirinya disebabkan oleh dirinya sendiri. Maka dari itu yang dapat menyelesaikannya pula hanya dirinya sendiri. Namun, apakah Veryl bisa menyelesaikan masalahnya sendiri? Apakah Veryl sanggup? Ia hanya gadis biasa yang sesungguhnya belum mengetahui seberapa kejamnya dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKLESH
Teen FictionSebuah kutukan turun temurun di geng Pendragon membuat pria bernama Aklesh Emrys Dante itu, mau tidak mau harus menerima semua takdir yang ada. Bersanding dengan seorang gadis cantik bernama Averyl Eleonora Senon bukanlah impiannya di masa mudanya k...