-Lima belas🐥-

400 83 124
                                    

Ternyata,kadang,cinta itu tidak melulu soal rupa dan harta... -V-
___  

"Kau terlihat tidak senang di rumah," ucap Taeyon saat melewati Sohyun yang sedang berbaring di sofa ruang tamu. Menekuk wajah, dengan malas membolak-balik majalah fashion koleksinya. Terlihat sekali masih kesal. Sejak di jemput paksa Jimin .

Tidak, bukan karena Sohyun tidak ikhlas pulang untuk acara penting kakaknya. Hanya saja,gadis itu menyayangkan waktu selenggaranya. Menggagalkan rencana kencan perdananya dengan V, di minggu ke dua resminya hubungan mereka sebagai sepasang kekasih.

Sambil menutup majalah bacaannya. Sohyun beralih menatap ibunya menjawab jujur," iya. Tapi hanya sedikit," sambil merekatkan ujung jari telunjuk dan jempol tangannya ke depan mata.

"Kenapa ?" Taeyon melipat tangan di dada dengan sebelah alis terangkat ingin tahu. Memperhatikan sang putri yang kini menggembungkan kedua pipi berisinya. Tampak memikirkan jawaban.

Namun detik selanjutnya Sohyun hanya menggeleng. Beranjak dari sofa. Gadis itu langsung pamit ingin kembali ke kamar. Menjadikan istirahat sebagai alasan, meski kenyataannya dia ingin segera mengecek ponselnya yang ter-charge di sana. Berharap sudah dapat kabar dari V. Sejak kemarin pagi pria itu belum menghubunginya. Membuat khawatir.

Merasa waktu belum tepat. Sohyun sengaja belum memperkenalkan V pada keluarganya. Setelah urusan Jimin selesai. Baru ia akan membicarakan sosok pria yang di cintai itu.

Saat tiba di ruang pribadinya ia menghela napas berat. Membuka ponselnya. V, pria itu belum mengiriminya kabar. Membuatnya harus sabar lagi menununggu pria itu menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.

-
"Kau ikut bahagia,kan?" Tanya Jimin pada sang adik yang duduk di sampingnya. Menaiki mobil yang sama menuju ke salah sebuah hotel bintang lima. Untuk pergi ke tempat di mana malam ini dia akan mengikat Seulgi sebagai calon istrinya.

Merasa sudah terlalu dewasa hanya untuk sekedar berpacaran. Keduanya memutuskan untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius. Dimana setelah proyek usaha di Bangkok selesai. Pernikahan akan segera diadakan. Menjadikan tunangan sebagai bukti keseriusan cinta Jimin pada Seulgi sejak pertama kali bertemu. Hal yang sempat membuat Sohyun kesal. Karena mereka tidak pernah bercerita bagaimana proses hubungan itu terus berkembang setelah dia memperkenalkan mereka. Namun sangat membuat Sohyun senang. Akhirnya sang kakak jatuh cinta pada wanita yang menurutnya tepat.

Selama menjadi pasien Seulgi, Sohyun sangat menyukai wanita itu. Dengan segala kebaikan dan rendah hati yang tak pernah memandang seseorang hanya dari sosial dan fisik.

Seulas senyum tipis tercetak kala ia mengingat bagaimana kesalnya Seulgi saat ia bohongi soal Jimin. Wanita itu hampir saja menolak kakaknya. Entah bagaimana caranya, saat itu hanya V yang berhasil meyakinkan dokter cantik itu.

"Mungkin sama sepertimu. Hyun hanya tidak ingin kakaknya jatuh cinta pada wanita yang salah. Melihat bagaimana pria itu sangat menyukaimu, ia hanya tidak mau kau sama seperti wanita sebelumnya. Yang hanya memanfaatkannya saja karena harta yang di miliki," V pada Seulgi ketika mereka di beri waktu duduk hanya berdua. Dimalam Jimin hampir patah hati karena rasa trauma Seulgi pada pria-pria konglomerat. Yang menjadi alasan utama ia memilih single. Menurutnya pria dengan banyak uang sulit sekali setia. Meski tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang kebalikannya.

Seulgi hanya ingin memiliki cinta yang sederhana. Dimana komitmen,kesetian dan kepercayaan masih di junjung lebih tinggi dari uang dan derajat sosial. Dimana Jimin setengah mati meyakinkan wanita itu. Hingga rela melepas segala yang ia miliki untuknya.

puretty the Ugly Duckling 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang