-Sepuluh🐥-

308 82 102
                                    

"Dok, aku ingin memperkenalkan kakakku. Bolehkah?"

Ragu-ragu Sohyun bertanya pada Seulgi setelah selesai jadwal perawatan. Hari itu ia sengaja datang bersama Jimin, setelah memintanya meluncur ke Busan di masa liburan.

"Jika tidak boleh ya tidak apa," kata Sohyun lagi namun dengan nada yang dibuat lirih. Saat tak langsung mendapat jawaban dari Seulgi.

"Jika kakakmu mau berkenalan denganku ya silahkan. Aku tidak masalah. Itu bisa menambah pertemanan." Ujarnya kemudian. sambil merapikan alat-alat yang baru saja di gunakan.

Meski sempat tidak percaya diri dengan penampilan yang Sohyun buat. Disinilah Jimin sekarang. Duduk berdua di salah satu sudut cafe,bersama seorang wanita cantik dambaannya. Setelah perkenalan singkat yang mereka lakukan beberapa jam lalu. Berlanjut dengan makan siang bersama. Setelah Sohyun pamit pergi ke lain tempat bersama teman katanya.

Mengenakan atasan kemeja cokelat dipadu celana jeans hitam robek lutut. Pria itu berhasil menarik ketertarikan Seulgi,setelah image kakak pekerja keras di sematkan Sohyun tiap kali menceritakan soal dirinya.

Rasa gugup sesekali menggelayari hati. Ketika ia harus menceritakan keseharian yang sangat jauh berbeda dari kehidupan aslinya. Bersikap seolah menjadi pegawai biasa itu tidak semudah pikirannya. Sebab ia tidak tau apa yang pegawainya rasakan, dalam pekerjaannya selama ini. Selain mengetahui hasil akhir yang memuaskan untuk keuntungan perusahaan.

"Kau hebat sekali Jim. Di usia muda, kau mau mengalah dan bekerja keras untuk membantu orang tua demi adikmu." Puji Seulgi terang-terangan.

Membuat Jimin dalam hati merutuki sang adik. Dan ingin tau sekali, apa saja hal yang ia katakan pada wanita ini soal dirinya selama ini. Ia bahkan harus menahan tawa kencang. Saat Seulgi berbicara soal ayahnya yang katanya sudah tua dan lemah.

Pria ini tak bisa bayangkan eskpresi sang ayah jika tau kelakuan putrinya dalam mempromosikan kakaknya. Sudah bisa ia pastikan tuan Byun Baekhyun akan mencak-mencak tidak terima. Selama tiga hari tiga malam tak habis membahasnya.

"Terimakasih atas pujiannya." Balas Jimin dengan eyesmile kaku. Yang tidak ia sadari justru diam-diam semakin membuat Seulgi menyukai pria di depannya itu.

Wanita itu berdeham. Melirik waktu di ponselnya, berat hati ia harus pamit mengakhiri pertemuan itu. Sebab harus kembali ke keklinik.

"Perlu kuantar?" Tawar Jimin.

"Terimakasih tawarananya. Tapi dari sini dekat. Jadi aku bisa kembali sendiri." Balas Seulgi sambil meraih tasnya." Kau hati-hati ya pulangnya. Aku pergi duku."

Belum sempat ia beranjak dari kursi. Jimin lebih dulu menahan tangannya, membuat ia berhenti bergerak. Kembali duduk menatap dengan tanda tanya.

"Setelah ini bisakah aku menemuimu lagi?" Kata Jimin dengan wajah penuh memohon.

Lalu ia jawab dengan anggukan senyum malu-malu.

-;-
Selama liburan Sohyun memang sering menghabiskan waktu bersama V. Sehingga gadis itu menjadi bahan godaan teman-temanya yang ingin tahu sekali, soal perkembangan lanjutan hubungan mereka.

"Kami tidak ada di hubungan seperti itu." Selalu saja Sohyun sangkal.

Kemudian tak berselang lama ponselnya berdering. Ternyata sebuah panggilan dari V. Ia pun segera mengangkatnya.

"Halo.."

"Kau dimana?" Jawab V di seberang sana.

"Masih di taman kampus dengan yang lain."

"Ada acara?"

"Aku harus kembali ke klinik kontrol rutin."

"Aku antar. Sebentar lagi ku jemput, tapi aku belum makan..."

"Akan ku belikan makanan. Ya sudah ya..."

"Masih bilang tak ada hubungan?" Goda Haechan setelah Sohyun menutup panggilan.

Meski sudah terlihat seperti sepasang kekasih, Sohyun masih saja mengelak. Kalau dirinya memiliki hubungan khusus dengan V. Membuat teman-temannya gemas dengan hubungan  yang masih saja stuck itu.

-,-

Mogok, lagi, lagi, dan lagi. Sohyun harus mendorong motor V sama seperti saat mobil dulu. Membuat gadis itu kesal. Karena ia jadi terlambat menuju ke Klinik. Membuat mereka bertengkar.Sohyun yang tak sabaran. V yang merasa ke klinik bukan hal yang penting. Membuat gadis itu marah. Memilih pergi ke klinik jalan kaki sendiri.

Di tengah emosinya sambil berjalan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti. Sang pemilik membuka jendela. Yoon Jeonghan, pria itu menyapa dengan senyum menawan.

"Hai Sso,mau kemana?"tanyanya.

"Ke Klinik,"

"Mau ku antar?" Tawar pria itu.

Sohyun menolak dan bilang kalau dirinya bisa pergi sendiri.

-;-

Selama perawatannya di klinik. Sohyun curi-curi kesempatan curhat dengan dokter pribadinya. Gadia itu menceritakan soal perasaannya pada V. Tentang bagaimana sikap pria itu yang kadang baik,posesif dan menyebalkan.

"Kau ingat tidak? Waktu pertama kau datang dan konsultasi. Kau bertanya padaku soal adakah perawatan instan untuk pengobatan jerawatmu?"

Sohyun mengangguk." Kau bilang itu tidak ada. Karena semuanya butuh waktu untum berproses."

Seulgi duduk di kursi samping ranjang. Wanita itu meraih tangan Sohyun, mengelusnya ia berkata." Itu sama halnya dengan cinta. Dalam penyembuhan hati untuk cinta yang baru. Dia juga butuh waktu untuk berproses menyesuaikan."

"Jadi untuk masalah hatimu ini. Kau harus memberinya sedikit waktu untuk menyesuaikan semuanya.''

Ternyata soal Jeonghan yang menawari tumpangan diketahui V. Pria itu langsung mengirimkan banyak pesan dengan kata-kata penuh emosional. Ia bahkan menuduh Sohyun melakukan perawatan wajah agar bisa menarik pria-pria tampan untuk lebih dekat dengannya. Dan juga bilang, kalau Sohyun nanti akan memanfaatkan uang dari pria-pria itu.

"Kau pikir aku seperti Johyun?" Sohyun tak percaya dengan kata-kata V. Gadis itu langsung menelponnya.

"Wajahmu tidak, tapi kelakuanmu sama buruknya dengan dia jadinya!" Ketus V menjawab. Secara sepihak memutus panggilan.

Membuat sohyun sakit hati dengan ucapan pria itu. Sementara V sedikit menyesal dengan ucapannya. Namun ia tidak mau minta maaf untuk itu. Membuat keduanya sama-sama sedih di kamar masing-masing.

___

Chap pendek...

Mohon dukungannnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon dukungannnya ya...

Meski So bukan pemeran utama, tapi ia penting disini 😂
Terimakasih :)

puretty the Ugly Duckling 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang