-🐥Tiga-

363 91 261
                                    

"DENGAR!"

Seluruh atensi orang-orang di lapangan langsung tertuju padanya. V-pria itu menatap tajam ke arah semua, usai memberi peringatan Daniel setelah kepergian Sohyun.

Seringaian tipis tercetak dari wajah rupawannya.

"Kalian merasa sempurna?" Tanyanya. Semua bisa merasakan kesinisan dari nada bicaranya. Pria itu berkacak pinggang dengan tatapan rendah.

Hening...

Tidak ada satu dari mereka yang langsung menjawab. Semuanya menampilkan beragam ekspresi seperti kaget, menunduk,dan bingung harus bilang apa.

"Apa,kalian sesempurna itu. Hingga dengan mudahnya merendah dan menghinakan orang lain." V bicara lagi.

Kedua mata elangnya menatap pada salah satu mahasiswa pria. Bertubuh gempal namun lebih berdandan feminim, dari tampilan normal seharusnya. Menjadi orang paling ketara dan keras saat teriak terkejut menampilkan ekspresi jijik. Langsung menunduk ketakutan.

"Kau!" Tunjuknya," sudah merasa penampilanmu paling baik? Asal kau tau, itu sangat aneh. Mungkin saja kau tidak menyadari ini. Tapi di belakangmu atau di sampingmu, mereka pasti pernah juga membatin jelek soal itu."

V lalu mengedarkan pandangannya lagi.

"DAN, UNTUK KALIAN SEMUA! JANGAN PERNAH MUDAH MEMANDANG RENDAH ORANG LAIN,HANYA KARENA DIA SEDIKIT BERBEDA DENGAN KITA. APAPUN ITU KONDISINYA."Seru V sangat lantang.

"SETELAH INI. KALIAN HARUS MINTA MAAF PADA GADIS TADI, MENGERTI!?"

"Mengerti..."

"MENGERTI TIDAK!?"

"MENGERTI!" jawab semuanya serempak lebih keras.

Setelah itu V langsung pergi.

Sementara...

Tertunduk menangis di taman belakang sebuah gedung. Sohyun rasanya ingin pulang saja. Dirinya tidak mau berlama-lama disana, jika semua orang selalu saja ilfeel melihatnya. Berdiam di rumah rasanya hal terbaik untuknya, apalagi dalam kamar.

Ia kesal sekali dengan jerawat-jerawat kecil dan besar di wajahnya.

-;-

"Di sini rupanya."

V berhasil menemukan gadis yang pergi tadi. Membuatnya mendongak dengan wajah sembab masih sesegukan.

"Apa kau hantu, Monster, atau sejenis makhluk selain manusia?" Sarkasnya.

"A..aku manusia..."

"Lalu, kenapa takut dan pergi hanya karena mereka. Yang jelas-jelas juga manusia." Cecar V.

"Mereka jijik melihatku!"

"Jijik? Memangnya, kau ini sampah sampai mereka harus merasa jijik."

"Kau tidak mengerti," keluh Sohyun.

"Kenapa begitu?"

"Kau tidak merasakan jadi aku yang sekarang. Lihat wajahku begitu rusak, jelek dan men-"

"Kataku kau tidak jelek. Hanya saja,kau punya jerawat." Potong V cepat.

"Kau sudah melakukan pengobatan?"

Sohyun mengangguk.

"Nah, nanti juga lama-lama hilang. Sudah ayo! Lupakan hal tadi. Kita kembali, jangan takut."

Saat Sohyun menggeleng pria itu berdecak sebal." Aish, ayolah!"

"Aku ti-"

"Jika mereka menyakitimu lagi, bilang aku! Karena,aku akan selalu mendukungmu." Berharap kalimatnya berhasil membujuk lagi.

puretty the Ugly Duckling 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang