-Empat🐥-

314 83 180
                                    

Sohyun ke kanan,V ke kanan. Sohyun ke kiri V pun ikut ke kiri. Gadis itu mencebikan bibir dengan ekspresi kesal. Padahal sebentar lagi jam kuliahnya akan segera mulai,sedangkan dia masih berada di depan pintu masuk gedung kampus.

"V,minggir!" Usirnya tanpa berani melihat wajah pria itu. Kejadian di kamar tadi masih membuatnya tidak nyaman. Bukan karena suka,ia hanya takut jika tanpa sengaja Johyun tiba-tiba kembali dan melihat. Pasti sebuah kesalahpahaman akan mudah terjadi.

Tapi V tidak menghiraukannya. Pria itu justru menyeringai jail sambil berkacak pinggang, saat mengawasi gadis dalam balutan dress berleher renda putih di dominasi hitam polos. Tertunduk di depannya yang hanya setinggi dada.

"Kau tidak mau mengundangku?" Tanyanya.

Sohyun mendongak, melebarkan dua bola mata bulatnya dengan bingung.

"Kemana?"

"Joy, kemarin gadis itu mengajak Johyun ikut acara makan-makan sore nanti. Kau,tidak berniat mengundangku?"

Mulut Sohyun membentuk huruf o sambil menautkan dua tangannya.

"Itu, aku sengaja bilang Joy. Mungkin jika kak Johyun di ajak, dia mengajakmu juga.'' Ucap Sohyun.

"Baiklah. Aku pastikan akan datang. Bye Sohyun...!" Pamit V pergi dulu setelah mengacak-acak tatanan rambut tergerai rapinya.

Byun Sohyun pun hanya meniup helaaian poninya yang jatuh menutupi mata. Mendengus kecil lalu melanjutkan langkah masuk menuju kelas.

Sial,dia terlambat lima belas menit.

-;-

Seperti janji mereka kemarin. Sore pulang kuliah ini, Sohyun beserta kawan-kawan plus V and Johyun. Mereka akan merayakan nilai bagus gadis itu di sebuah kedai ramyeon paling enak dan terkenal di kota itu.

Yerim membonceng Haechan, Joy naik motor sendiri, ditambah Johyun bersama V, Sohyun dengan Seungkwan. Mereka keluar dari gedung bersama-sama.

Kira-kira lima belas menit perjalanan. Satu insiden kecil tak terduga terjadi. Motor yang V kendarai tiba-tiba mogok, sandal yang ia kenakan talinya juga putus. Membuat Johyun badmood tiba-tiba.

"Sudahlah.., Kau kan bisa membeli yang baru!" Ucap Johyun ketus

Tidak marah V malah terkekeh. Pria itu justru sibuk menyambungkan tali sendalnya yang sudah putus.

"Ini masih-"

"-masih bisa di perbaiki? Ini sudah ke tiga kalinya V..., apa gunanya. Kau kerja malam sampai pagi,sandal baru tidak bisa beli." Potong Johyun dengan nada sinis.

"Karena aku sangat miskin. Bukan perkara sandal baru. Selain biaya kuliah yang di tanggung, untuk bertahan hidup aku perlu uang. Itulah alasan mengapa aku mau kuliah dan mengambil part time."

Kedua tangan Johyun di pinggang lesu. Dengan ekspresi dinginnya, gadis itu memutuskan untuk lebih memilih pergi dari pinggir jalan. Menggunakan taxi yang kebetulan lewat.

Menyisakan V yang hanya bisa menghela napas berat. Melirik pada lima orang lain yang ada disana, ia menyunggingkan senyum. Seolah berkata,"no problem."

-;-

"Kedai ini ramai. Kenapa meja ini senyap sekali..." keluh V sambil mengambili selada dari mangkuk Mie milik Sohyun. Gadis itu tidak suka sayuran.

Suasana yang harusnya have fun, berganti nuansa canggung. Setelah kejadian pertengkaran sepasang kekasih beberapa menit lalu.

Setelah Johyun pergi. V tetap memaksa, acara makan bersama tetap di lanjutkan. Dia tidak mau masalah pribadinya menjadi penghalang kesenangan mereka.

puretty the Ugly Duckling 🐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang