03. Destroyer shadow

21K 1.3K 72
                                    

Seorang lelaki dengan perawakan tinggi berjalan cepat keluar dari bandara. Di ikuti oleh pria lain di sebelahnya yang terus menggerutu sebal.

"Kenzie! Kau nekat sekali, jika ayah mu tahu tentang ini. Habislah kita!" Ucap Chester melirik Kenzie yang tampak tak peduli pada ucapannya.

"Kau berisik sekali!" Desis Kenzie menaiki taksi yang berhenti di depannya di ikuti oleh Chester yang menaruh beberapa barang di bagasi.

"Penthouse Cellio" Ucap Kenzie singkat. Mobil melaju meninggalkan bandara menuju pada tujuan nya sekarang ini.

Kenzie membuka ponselnya menelfon seseorang yang bertugas menjaga gadisnya secara pribadi.

"Jack, dimana gadisku!" Ucap Kenzie meninggikan suaranya membuat Jack terlonjak kaget di sana.

"Di sekolah sir" Beritahu Jack.

Kenzie mengerutkan keningnya. "Apa? Bagaimana bisa?" Desis nya dengan nada tak suka.

"Nyonya Cecilia menyuruhnya untuk bersekolah" Balas Jack.

Kenzie mematikan panggilannya sepihak. Mendengus keras melipat kedua tangannya di dada. "Pasti banyak lelaki tampan di sekolah itu" Geram Kenzie.

"Sadarlah Kenzie, kau tak kalah tampan––Oh maksudku adalah kau juga tak kalah tampan dari pada bocah ingusan yang berada di sekolah baru gadismu" Ucap Chester meralat sedikit kata-kata nya.

"Apa aku tampan?" Tanya Kenzie menyugar rambutnya ke belakang.

Chester memberi ekspresi tidak biasa, ia menatap dalam Kenzie lalu membuang muka. "Aku ingin muntah" Chester menutup mulutnya meminta pak supir untuk memberikan satu kantung kresek.

"Asisten kurang ajar, bos nya ada di sini tapi seenak jidat kau muntah di sampingnya!" Kata Kenzie membuang muka menatap keluar jendela tak mau menatap Chester yang masih mengeluarkan isi perutnya.

"Isistin kiring ijir, bis nyi idi di sini tipi siinik jidit kii mintih di simpingnyi" Cibir Chester menye-menye meledek Kenzie yang sedang menatapnya tajam.

"Enyahlah kau!" Kenzie menendang bokong Chester kuat membuat pria itu mengaduh seraya mengelus bokong.

"Kau ini bos yang tidak mempunyai perasaan" Gerutu Chester langsung turun dari mobil begitu mobil berhenti di depan penthouse.

"Hei kera! Bawa barang-barang ku!" Titah Kenzie menghentikan langkah Chester.

Chester mengelus dada sabar kemudian tersenyum terpaksa dan mulai mengeluarkan barang-barang dari bagasi dengan raut muka menahan emosi untuk memukul seseorang.

"Izinkan saya" Pinta Jack hendak mengambil barang-barang milik tuannya yang berada di Chester.

Kenzie menoleh kecil dengan raut wajah datar. "Tak perlu Jack, kau bukan Asisten ku" Ucap Kenzie mutlak.

Jack terdiam, tangannya terhenti di udara dengan Chester yang menampilkan wajah tercengang mendengar kalimat Kenzie.

"Kau ini sangat kejam Kenzie!" Pekik Chester menyusul Kenzie cepat-cepat membawa barang milik Kenzie.

"Maafkan tuan mu Jack! Dia memang tidak mempunyai otak!" Teriak Chester dari jarak yang lumayan jauh menyusul Kenzie dari belakang dengan langkah tertatih-tatih.

Kenzie memasuki kamarnya, merebahkan dirinya di sana di ikuti Chester yang menaruh semua barang-barang miliknya.

Saat Chester hendak ikut berbaring suara Kenzie menghentikan pergerakannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Kenzie menaikan satu alisnya bertanya pada Chester.

Chester menghembuskan nafasnya kasar. "Apa lagi?! Ya tentu saja aku hendak mengistirahatkan tubuhku!" Sahut Chester galak seraya beracak pinggang.

Destroyer shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang