23. Destroyer shadow

5K 382 68
                                    

"Apa-apaan kau ini?! Sialan! Lepaskan aku!" Kenzie menyentak kedua tangan yg sejak tadi melilit pergelangan tangannya dengan kasar. Ia berbalik menatap tajam kedua asistennya yg kini menyengir melihatnya.

"Kalian-" Ucapan Kenzie terpotong begitu suster dan dokter tiba-tiba saja memasuki ruang rawat wanitanya dengan terburu-buru.

Kenzie mengusap wajahnya kasar mengepalkan tangannya dengan erat. Ia berjalan mendekati jendela besar berkaca putih bening sehingga memudahkan dirinya untuk menatap lebih jelas apa yg sedang di lakukan dokter tersebut kepada wanitanya sehingga mereka menempelkan alat pacu jantung padanya.

Dada Kenzie bergemuruh hebat ketika benda elektrokardiogram yg terletak tepat di sambil ranjang rumah sakit milik wanitanya menunjukan garis lurus dengan bunyi yg bersamaan.

Melihat itu para dokter langsung kembali dengan cepat menggunakan alat pacu jantung nya membuat dada Teresha terhentak-hentak ke atas.

"Brengsek! Apa yg kalian lakukan hah?!" Kenzie mendobrak secara paksa pintu ruang rawat milik Teresha membuat seluruh dokter serta suster yg berada di sana mengalihkan tatapan nya dengan wajah yg tegang.

"T-tuan, Sebaiknya.. Anda keluar!" Ujar dokter tersebut dengan lantang.

Kenzie menatap tajam dokter itu, ia berjalan cepat hendak menghampirinya sebelum Chester dan Barrie datang dari belakang menahan pergelangan tangannya kembali dengan keadaan mereka yg sudah mengganti pakaiannya dengan kaos berwarna putih yg sudah melekat di tubuh mereka masing-masing. Tanpa ada bercak darah yg menghiasi kaos putih tersebut.

"Kau apakan wanita ku hah?!" Bentak Kenzie ketika seorang suster menutup seluruh tubuh Teresha dengan kain berwarna putih.

"Bodoh! Kalian semua tak berguna!" Kenzie menyentak kasar kedua pergelangan tangannya yg di pegang erat oleh Barrie dan Chester.

Dengan cepat ia berjalan mendekati wanitanya yg kini tampak menutup matanya dengan wajah yg tenang.

"Arghh! Bangun kau! Mau kemana hah?! Hendak meninggalkan ku heh?" Kenzie menyeringai sinis seraya membuka kelopak mata wanitanya berusaha membuat wanitanya itu membuka matanya dan mengatakan bahwa-

-Ini semua adalah mimpi semata.

"Teresha.." Kenzie menggeram tak suka ketika Teresha tak membuka matanya kembali. Ia membuang pandangannya asal sehingga matanya terpaku pada seorang suster yg sejak awal memakai masker berwarna hitam. Tampak mencurigakan dimata Kenzie sebab ia sempat melihat pandangan puas yg di tujukan kepada wanitanya.

"Kenzie! Apa yg hendak-" Ucapan Chester terpotong begitu Kenzie menarik dan merobek secara kasar masker berwarna hitam yg di pakai oleh suster tersebut.

"Shakila?!" Seru Barrie membuat kilatan marah muncul dari mata Kenzie.

"Beraninya kau!" Kenzie berjalan cepat hendak mencekik wanita kurang ajar tersebut. Namun, ia kalah cepat ketika tiba-tiba saja Shakila berlari dan melompat keluar jendela sehingga menimbulkan suara pecahan serta serpihan kaca yg terdengar mendengung di dalam satu ruangan ini.

Kenzie seketika menatap Teresha yg kini hanya terbaring kaku di atas ranjang rumah sakit nya. Ia menatap perempuan itu dengan tatapan hampa.

"Jangan kejar dia. Biarkan saja, dia urusanku!" Ucap Kenzie menghentikan langkah Chester serta Barrie yg hendak melompat ke bawah.

Benar. Sesuai dengan apa yg di ucapkan oleh Chester. Shakila bukan perempuan yg dapat di kelabui dengan begitu mudah. Bahkan perempuan gila itu melompat dari lantai atas dan kembali berlari dengan cepat tanpa kesusahan berlari sedikitpun.

Destroyer shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang