07. Destroyer shadow

13.8K 834 36
                                    

Meksiko, Amerika Utara.

"Teresha?" Panggil Kenzie yang baru saja turun dari anak tangga terakhir. Matanya meneliti sekitar mencari dimana gadisnya berada.

Kenzie tersenyum tipis melihat Teresha yang tampak sedang berkebun di luar Penthouse miliknya.

"Sedang berkebun ternyata" Ucap Kenzie pelan seraya melingkarkan tangannya di pinggang Teresha yang sedang berjongkok.

Teresha tersentak kaget. Ia menoleh menatap wajah Kenzie yang bertumpu pada bahunya.

Kenzie melirik Teresha dengan ekor matanya. "Para maid sudah membuatkan makanan untuk kita. Sebaiknya kita makan terlebih dahulu" Titah Kenzie dengan wajah datarnya semakin mempererat pelukannya.

Cowo itu menghirup dalam-dalam aroma vanila yang sangat menguar dari tubuh gadisnya. "Ku rasa ini akan menjadi salah satu favoritku––Tentu setelah tubuh dan wajah mu" Gumam Kenzie mengecup pelan leher jenjang perempuan itu.

Teresha meremang merasakan ada lidah yg mulai mengecup dan mencecap nya pelan. Ia bergeliat tak nyaman membuat Kenzie semakin menjadi.

"Diam atau ku perkosa!" Ujar Kenzie seraya menggigit cuping telinga milik Teresha.

"Kenzie berhentilah.." Lirih Teresha berusaha menjauhkan tubuh mereka.

"Mau ku perkosa ya?" Tanya Kenzie menggoda perempuan itu membuat Teresha mematung seketika.

Kenzie melepaskan lilitan tangannya lalu menyelipkan tangan yang satunya di antara paha dan leher gadisnya. Pria itu menggendongnya ala bridal style membuat Teresha terpekik kecil.

Teresha memberontak membuat Kenzie semakin menekan tubuh mereka agar tak berjarak.

"Mau apa hm?" Tanya Kenzie memukul pantat sintal milik gadisnya.

"Makan" Titah Kenzie seraya meletakkan Teresha di atas kursi yang sudah tersedia di depan meja makan.

Teresha menatap makanan itu sejenak. Ia tak nafsu makan untuk hari ini.

"Kau hanya akan melihat nya sampai dirimu kenyang?" Tanya Kenzie dengan mata yang menatap tajam Teresha.

Perempuan itu menyuapkan sedikit makanan yang sudah di siapkan oleh Fitri––Salah satu maid yang berada di Penthouse milik Kenzie.

"Aku tak nafsu makan" Teresha mendorong piring itu setelah beberapa kali suapan. Ia mual.

"Makan atau ku beri kau hukuman!" Sentak Kenzie. Teresha menunduk dan menyuapkan kembali makanan itu, dirinya benar-benar ingin muntah.

Teresha berlari ke arah wastafel. Ia memuntahkan isi perutnya membuat seluruh maid yang berada di sana terkejut.

"Apa yang kalian campurkan ke dalam makanan ini?!" Tanya Kenzie menatap Fitri dan yang lainnya dengan dingin. Auranya sangat gelap.

Kenzie berjalan cepat menghampiri gadisnya. Ia mengusap pelan punggung Teresha serta memijit pelan tengkuk leher gadisnya mencoba membantu Teresha untuk memuntahkan isi perutnya.

Setelah selesai, Teresha langsung di papah oleh Kenzie untuk duduk kembali ke kursi di meja makan yang masih di penuhi oleh beberapa para maid yang sedang menundukan kepalanya.

Teresha memejamkan matanya sejenak. Ia menghela nafas lega seraya mengusap perutnya.

Kenzie menatap tajam para maid lalu berlalu begitu saja. Ia menatap Chester yang baru saja keluar dari kamarnya dengan tampang segar.

"Pecat seluruh maid yang ada di sini. Mereka semua tidak berguna" Kata Kenzie.

Chester mengangguk asal. "Ya, terserah kau" Jawab Chester kemudian turun dari tangga menyapa seluruh para maid yang masih menunduk di dekat meja makan.

Destroyer shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang