20. Destroyer shadow

7.9K 529 41
                                    

Angin dingin pada malam hari menusuk dan menerpa kulit mulus seputih susu milik Teresha. Wanita itu memejamkan matanya menikmati desiran aneh pada dadanya. Dadanya terasa hangat. Ia merasa tenang, merasa tidak ada bahaya yg akan mendekati nya.

Selepas makan malam tadi ia langsung memasuki kamar berdiri di balkon kamarnya. Menikmati langit malam yg cerah dan indah di taburi beberapa bintang-bintang.

"Meski Kenzie sudah menunjukkan banyak hal dari dalam penthouse ini-" Jedanya bergumam.

"-aku tetap merasa bosan. Aku.. Kesepian di sini" Lanjutnya. Matanya terbuka sedikit tersentak saat tiba-tiba saja ada tangan yg melingkar di perutnya.

"Ngapain hm?" Tanya Kenzie menopang dagunya pada bahu wanitanya. Menoleh menghadap wajah Teresha membuat Kenzie tepat berhadapan dengan pipi yg sedikit berisi itu.

Teresha menghela nafasnya berusaha melepaskan lilitan itu. Kenzie menggeram tak suka melihat sikap wanitanya yg seperti menolak dirinya. Pria itu langsung membalik kasar tubuh perempuan itu membuat Teresha meringis pelan ketika punggung sedikit tergesek oleh pagar pembatas balkon.

"Kau menolak ku?" Ucap Kenzie dengan nada dingin nya. Tangannya mencengkeram erat bahu wanitanya, meremas nya lebih kuat ketika tidak mendapati sebuah jawaban apapun dari perempuan di hadapannya.

Seketika itu juga Kenzie mengangkat tangannya menampar keras wajah Teresha hingga wajah gadis itu menoleh. Pipi Teresha memanas dan terasa kebas seketika. Ia memegang pipinya yg mungkin saja sudah memerah.

"Apa salahku? Mengapa kau memukulku?" Gumamnya menatap berani pada Kenzie yg kini mengatupkan rahangnya yg mulai mengeras.

"Kau tak tahu apa salahmu? Dasar wanita bodoh!" Ucap Kenzie tersenyum sinis.

Teresha terdiam mendengar itu. Ia terkekeh pelan membuat alis Kenzie menyatu sempurna dengan wajah memerah menahan amarah yg akan meledak sebentar lagi.

"Kau yg membuatku bodoh Kenzie" Sahut Teresha tertawa kecil. Ia menegakan tubuhnya seraya terkekeh pelan.

Kenzie menyeringai melihat keberanian yg di tunjukan wanitanya. Rasanya ia ingin tertawa keras sekarang melihat tangan Teresha gemetar dengan keringat yg sudah membasahi tangannya.

Sangat bertolak belakang dengan keberanian yg di tunjukan nya sekarang.

"Aku? Apakah kau bodoh karena ku?" Tanya Kenzie melangkah lebih dekat dengan senyum miring nya.

Teresha tersentak kecil menyadari jarak mereka yg semakin menipis. Tangannya mulai gemetar. Ia mengalihkan pandangannya gugup.

"Tentu saja ya!" Sahut wanita itu dengan suara yg lantang.

Kenzie tersenyum tipis mendengar nya. Tangannya terjulur hendak mengusap surai rambut panjang milik wanitanya namun langsung di tepis oleh Teresha secara kasar.

Teresha menatap Kenzie sinis. Melipat kedua tangannya di dada. Dadanya panas mengingat kejadian dimana pria di depannya ini yg membuat rambutnya menjadi botak sebelah.

"Ow.. Kali ini apa salahku?" Ucap Kenzie menyadari adanya aura dingin yg menguar dari tubuh wanitanya.

"Kenzie. Kau ini sangat berisik, dasar bedebah sialan!" Kata Teresha yg di akhiri dengan umpatan pelan.

Mendengar umpatan pelan itu. Kenzie mendatarkan kembali wajahnya. Tidak ada senyum lagi yg menghiasi wajahnya lagi, hanya ada tatapan tajam yg di berikan Kenzie untuk perempuan di depannya.

"Kau bilang aku apa hm?" Tanya Kenzie dengan nada datarnya.

Tangannya mengusap punggung wanitanya dengan pelan dan menyentak tubuh itu sehingga Teresha oleng dan terjatuh ke dalam dekapannya.

Destroyer shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang