||Sebelas°🐰

221 163 265
                                    

Berharap sama seseorang itu boleh saja. Tapi ingat, jangan sampai salah tempat dan terlalu mencintai ekspetasimu.

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, saat ini Kinara dkk sedang berjalan menuju ke parkiran.

"Nar? Pulang bareng siapa, lo?" Tanya Amanda kepada Kinar.

"Bareng lo lah, mau bareng siapa lagi, emang?" Jawab Kinar.

"Oh, kirain mau pulbar sama Candra,"

"Mengadi-ngadi , lo!"

"Gapapa kali Nar, kan kali-kali pulbar bareng Candra."

"Sutt udah, deh ya? Jangan mengadi-ngadi." Ucap Kinar sambil cemberut.

"Hayolo, Kinar salting, ya? Hahha!" Ucap Alana sambil tertawa.

"Ish apaan sih, ah. Nggak ada yang salting, juga."

"Iya deh iya, yang katanya gak salting." Ucap Reina, sengaja menggoda Kinar.

"Ish udah deh ah, gak usah godain gue. Hayuk Nda!" Ucap Kinar sambil menggandeng tangan Amanda.

"Hayuk ke rumah Candra, Nar?" Tanya Amanda.

"Haa? Ngapain ke rumah Candra?" Tanya Kinar seperti orang linglung.

"Yaaa ketemu camer, lah. Ngapain lagi, emangnya? Hahahaha!" Sahut Reina sambil tertawa yang disusul oleh tawa Amanda dan Alana.

"Seneng banget ya? Lo pada bully gue? Hiks ... Hikss ...." Ucap Kinar dengan mimik wajah yang dibuat seolah-olah ternistakan.

"Anjir, hahahah! Demi apa, Nar? Gak ada pantes-pantesnya, Hahaha!" Ucap Alana.

"Muka lo mirip gembel sawah yang lagi bengek, Nar! HAHAHAHAH!" Seru Reina.

"Tai banget si, ah! Males gue sama lo pada! Ngeselin banget, heran!" Ucap Kinar sambil berjalan mendahului ketiga sahabatnya yang masih setia tertawa terbahak-bahak itu.

"Mau kemana sih Nar, buru-buru amat?" Ucap Amanda yang sudah berada di sebelahnya sambil merangkul bahu Kinar.

"Mau pulang lah, yaa kali mau nge-gembel disawah!" Ketus Kinar.

Ketiga sahabatnya mengangguk-angguk tanda mengerti, "pulang ke rumah camer, Nar. Hahaha!" Ucap Reina sembari tertawa.

"Sialan lo, Re! Awas ah, gue mau balik." Ucap Kinar.

"Sama siapa, Nar? Candra?" Ucap Alana yang semakin gencar menggoda sahabatnya itu.

"Anjir, anjir! Mimpi apa gue bisa dapet sahabat nyebelin kayak lo pada?!"

Tawa ketiganya meledak mendengar ucapan Kinar.

Kinar yang tengah asik menggerutu sambil berjalan mendahului sahabatnya, di buat kaget oleh seseorang yang tiba-tiba mencekal tangannya.

"Diem deh, ah! Gue mau pulang! Nyebelin banget sih, lo pada jadi makhluk!" Ketus Kinar, sambil melepas cekalan seseorang itu dengan kasar.

About KinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang