||Duabelas°🐰

242 155 385
                                    

Kenapa semesta tak mengizinkanku merasakan indahnya di cintai? Segitu tak pantasnya kah diriku, untuk mendapatkan cinta darimu? Sakit, tapi tak berdarah. Retak, tapi tak mudah tuk di satukan. Kenapa sesakit ini? Aku yang terlalu jatuh atau memang aku yang selalu rapuh?

-K.AP✨

***

Satu minggu sudah, hubungan Kinar dan Candra kembali membaik, seperti dua tahun lalu.

Selama itu pula, Kinar di buat bingung oleh sikap Candra yang seakan-akan tidak membiarkan dirinya untuk melupakan perasaannya kepada Candra.

Tak hanya Kinar, Alana dan Arsen pun sudah menjalin hubungan selama satu minggu.

Lalu bagaimana dengan Arin dkk? Yap, selama satu minggu juga Arin dkk dibuat mencak-mencak sendiri, saat melihat kedekatan Kinar dkk dengan Candra dkk.

Mereka selalu terbakar emosi, saat Kinar dkk sedang bercanda ria dengan Candra dkk. Entahlah, obsesi mereka sangat besar sekali untuk mendapatkan Candra dkk.

Saat ini, Kinar dkk tengah berada di kelasnya, XII IPA 1. Keempatnya, menatap Pak Deni yang tengah menjelaskan materi, dengan tatapan jengah.

Akhirnya, waktu yang mereka tunggu-tunggu tiba juga. Bel istirahat yang selalu menjadi dering favorit siswa-siswi SMA Star High, akhirnya berbunyi.

"Heiyoo girls, kuy kita ngantin!" Seru Reina, setelah Pak Deni meninggalkan kelas.

"Yuk, yuk, yuk, gaskeunn lah!" Jawab Alana sambil bangkit dari posisi duduknya.

"Gak bareng Arsen, Al? Tumben." Celetuk Amanda, menatap Alana dengan tatapan bingung.

Alana menggeleng, "nanti ketemu di kantin." Jawab Alana. Amanda mengangguk sambil menggerakkan mulutnya, berucap "oh."

Ketiganya berjalan meninggalkan Kinar yang masih sibuk membereskan alat tulisnya.

"Ehhhh, tungguin!! Main tinggal-tinggal aja," ucap Kinar.

"Makanya cepetan, Nar. Ini cacing di perut gue udah meronta-ronta minta diisi." Sahut Reina, meneruskan langkahnya.

Kinara mendengus kesal. Ia segera menyusul ketiga sahabatnya sambil meng-gerutu, "ngeselin banget ih, heran."

Hampir saja Kinar menabrak Amanda, karena ketiga sahabatnya itu berhenti secara tiba-tiba.

"Ih, astaghfirullahaladzim! Ngapain pake berenti, sih? Baru juga jalan berapa langkah, masa udah berenti lagi, nyampe aja belom!" Omel Kinar pada ketiga sahabatnya.

Ketiganya tidak mengindahkan omelan Kinar. Mereka bertiga terkejut, menatap tak percaya dengan apa yang dilihat.

Melihat ketiga sahabatnya yang diam dengan ekspresi kagetnya, Kinar menggeser tubuh Alana. Dan seketika itu, matanya membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Di depan sana, terlihat Candra yang sedang mencium puncuk kepala seorang gadis, yang begitu familiar bagi mereka berempat. Yap, gadis itu adalah Anastasya Mysha Sanjaya, adik kelas mereka.

Luka di hatinya kembali terbuka, ia menggeleng tak percaya. Satu minggu ia lewatkan dengan sikap Candra yang seolah-olah melarang dirinya, untuk melupakan perasaannya pada Candra.

Sungguh, Kinar tak sanggup menahan rasa sesak di dadanya, saat melihat Candra mencium pucuk gadis itu. Matanya memerah, permainan apalagi ini? Kenapa semesta tidak mengizinkan dirinya untuk bahagia?

About KinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang