||Delapanbelas°🐰

189 51 351
                                    

Hai hai assalammualaikum!! Apa kabar nii guys?

Absen bulan lahir kalian yuk! Siapa tau ada yang sama^^

Tap bintang dulu yuk sebelum baca^^ jangan lupa tinggalin coment juga yapp^^

Mau nanya dong, kalian nemu cerita aku di mana nii?

Langsung aja yappp, happy reading my story all!!❤️

Kalo ada typo tandain okay:)

***

Kringggg ... Kringgggg ... Kringgggg ...

Bel pertanda pulang telah berbunyi, keempat gadis cantik yang sedari tadi fokus pada barang-barangnya kini mulai beranjak dari tempatnya. Namun, siapa sangka kehadiran seseorang mampu membuat keempat gadis itu membulatkan matanya, terkejut.

Bagaimana tidak? Saat ini, seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Candra, tiba-tiba muncul di hadapan mereka dengan raut yang menahan amarah. Dia menarik kasar pergelangan tangan Kinar.

Ketiga gadis itu terdiam di tempat, menatap punggung sahabatnya yang perlahan semakin menjauh mengikuti langkah seseorang yang membawa dirinya dengan kasar.

"Duhh ... Kenapa lagi sih ini? Si Candra mau bawa Kinar kemana coba? Mana di tarik kayak gitu lagi, kasar banget sih!" Ucap Alana setengah khawatir.

"Gue khawatir Kinar kenapa-napa plisss, duhh ... Candra meresahkan banget anjir!" Sahut Reina yang mondar-mandir seraya menggosok kedua telapak tangannya seperti orang yang sedang kedinginan.

Amanda tak menghiraukan keduanya. Kaki jenjangnya melangkah menyusul Kinar. Tiga langkah terhitung, Reina segera menarik tas Amanda membuat sang empu berhenti dan menatap garang ke arah Reina.

"Apaan sih?" Tanya Amanda tak sabaran.

"Apaan apaan! Lo mau kemana hah? Bukan nyusulin Kinar malah mau pergi! Nga--" ucapan Reina di potong dengan cepat oleh Amanda.

"Plis deh, Re! Lola banget sih tuh otak!"

Amanda berlari kala mendapati Kinar yang sudah menghilang di pertigaan lorong. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan keduanya. Nihil. Ia tak tau Kinar di bawa kemana oleh Candra. Gara-gara Reina, ia jadi kehilangan jejak keduanya.

"Lo sih pake acara tarik-tarik tas gue! Liat 'kan? Sekarang gue jadi kehilangan jejaknya! Di bawa kemana coba Kinar arghhhh ..." Ucap Amanda kesal.

"Lo kok jadi nyalahin gue sih? Lagian lo juga gak bilang ya mau nyusul mereka. 'Kan gue mikirnya lo mau cabut gitu aja."

Amanda mendecak kesal, "terus sekarang gimana?"

"Yaa cari atuh Amanda, ai maneh lola pisan" sahut Reina.

Alana memijat pangkal hidungnya, ia jengah menghadapi keduanya. Bagaimana tidak? Di saat seperti ini keduanya malah asik berdebat. Tak tahu kondisi memang. Alana memutar bola matanya dan saat itu retina matanya mendapati sahabatnya berada di lapang. Matanya menyipit melihat Kinar berbelok ke arah ... UKS?

"Coba aj--"

"Banyak bacot lo berdua!" Sentak Alana lalu berlari ke arah lapang di ikuti keduanya.

"Hosh ... hosh ... hosh ... duhh ... guys udahan napa larinya, sesek nih dada gue hosh ... hosh ..." ucap Reina.

Suara Reina yang menyapa gendang telinga keduanya membuat keduanya spontan berhenti dan berbalik menatap ke arahnya.

Alana mendengus kesal melihat kelakuan Reina. Bagaimana tidak? Saat ini, gadis itu tengah duduk di tengah lapang dengan kaki yang di selonjorkan ke depan. Entah apa yang ada di pikiran sahabatnya yang satu itu.

About KinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang