11. Meeting

4.9K 548 22
                                    

Early note : chapter ini ditulis saat era covid

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Early note : chapter ini ditulis saat era covid

Seorang pria dewasa sudah bersiap di depan laptop, rambutnya yang tertata rapih dan setelan jas yang sangat pas di badan tegapnya membuat lelaki dewasa itu terlihat sangat berwibawa. Karena pandemi, Johnny harus bekerja dari rumah dan pergi ke kantor hanya satu atau dua kali saja dalam seminggu. Tak apa, Johnny malah bersyukur karena Ia mempunyai lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan istri dan anak-anaknya. Hari ini, Johnny akan menghadiri online meeting dengan beberapa rekan kerjanya untuk membahas salah satu proyek besar perusahaannya.

Sembari menunggu meeting dimulai, Johnny menyeruput cairan hitam pekat yang telah disediakan oleh istrinya. Ia mendesah puas saat lidahnya mengecap rasa pahit dari kopi. Tak berselang lama, layar laptopnya mulai dipenuhi oleh wajah rekan-rekan nya.

"Selamat pagi. Apa kabar semuanya?" Sapa Johnny dan disahuti berbagai macam sapaan dari rekannya yang lain. Selanjutnya mereka berbincang ringan sebelum memulai rapat.

"Langsung aja nih, John?" Tanya Taeil. Johnny mengangguk mengiyakan. Kemudian layar laptopnya berganti menampilkan kumpulan grafik dan angka yang membuat sebagian orang muak melihatnya.

Rapat pun di mulai.

------

Di ruang keluarga, si sulung dan si bungsu tengah duduk di atas karpet bulu, menikmati cemilan favorit mereka sambil menonton televisi. Hendery dengan serealnya dan Haera dengan biskuit coklat kesukaannya. Kedua kakak beradik itu memakan makanannya dengan tenang.

"Hihi, dedek mulutnya belepotan, " celetuk Hendery kemudian membersihkan mulut adiknya yang belepotan karena coklat dengan tisu basah. Setelah makanannya habis, Hendery membawa piringnya beserta piring adiknya ke wastafel dan kemudian mencucinya. Tenang, Hendery sudah diajari oleh Tania untuk mencuci piring setelah selesai makan. Lagi pula piring yang digunakan adalah piring plastik, jadi tidak akan pecah.

Setelah mencuci piring, Hendery kembali ke ruang keluarga. Dilihatnya sang adik yang baru berumur dua tahun itu berusaha untuk menaiki sofa. Hendery tertawa.

"Dedek ngapain?"

"Ngghh... Cucah." Dumel Haera. Tapi bayi kecil itu tidak menyerah. Ia tetap berusaha mengangkat badan gembulnya, namun tetap tidak bisa.

Akhirnya, Hendery membantu Haera naik ke atas sofa. Haera tersenyum lebar saat dirinya berhasil duduk di atas sofa. "Maacih.." ucap nya.

"Sama-sama" jawab Hendery tersenyum.

Kemudian, kedua anak itu kembali fokus menonton kartun di televisi. Kemana Tania? Ahh.. ibu dua anak itu tengah mengikuti senam pagi yang biasa di adakan di komplek nya. Dia sudah lama tidak berolahraga, jadi hari ini Ia mengikuti senam dan meminta Johnny untuk menjaga anak-anak. Padahal kenyataannya, Johnny punya kesibukkan sendiri.

Suh Daily Life [GS]Where stories live. Discover now