O2. Kunjungan Teman Lama

10.2K 792 51
                                    

Suara perabotan terdengar mengisi keheningan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara perabotan terdengar mengisi keheningan. Seorang wanita dewasa tengah sibuk dengan pekerjaan rumah, sedari tadi tangannya tidak berhenti membersihkan rumah hingga kesudutnya. Kondisi rumah yang sepi membuat pekerjaannya semakin cepat selesai. Sang suami tengah mengajak anak mereka jalan pagi di sekitar komplek tempat mereka tinggal. Disaat Tania belum selesai dengan kegiatannya, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi.

Wanita itu melepaskan apron yang melingkar di tubuhnya, mencuci tangannya dan meraih kain untuk mengeringkan tangannya. Tania pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan sang suami yang berada di lantai dua.  Ia menghentikan langkahnya saat suara tangisan sang anak berhenti. Kemudian Ia membuka pintu kamar perlahan, berusaha tidak menimbulkan suara bising. 

Tania tersenyum saat melihat bayi berusia empat bulan kembali terlelap setelah menangis. Ia memekik gemas melihat Haera, nama bayi kecilnya, tertidur dengan mulut kecilnya yang terbuka. wanita berambut pendek itu pun  tidak tahan untuk tidak mencubit pipi gembil anaknya itu.

Haera yang terusik karena sang ibu terus menjawil pipinya mulai merengek kecil. Tania yang peka sang anak mulai kesal langsung menggendong Haera dan menepuk pelan paha bayinya. Namun, bukannya kembali tertidur Haera malah menangis dan mendusalkan wajahnya ke dada sang ibu, "Eh, haera haus ya?"

Tania mendudukkan dirinya di pinggir ranjang tempat tidur. Sebelah tangannya membuka kancing bajunya, kemudia Ia mengarahkan putingnya ke mulut Haera. Tentu hal itu disambut semangat oleh Haera. Selagi Haera menyusu, Tania mengusap rambut Haera yang mulai tumbuh lebat. Sedangkan sang anak menatap ibunya dengan mata bulatnya dan tangan kecilnya terangkat meraih wajah ibunya.

Tangan kecil Haera terus menepuk wajah ibunya hingga Tania dengan jahil mengigit pelan tangan gembul anaknya. Awalnya, Haera hanya tersenyum namun lama-lama Ia tertawa ditengah kegiatan menyusunya. Tania terus mengigit pelan tangan Haera sembari mengeluarkan suara-suara lucu. Hal itu membuat Haera tertawa semakin keras dan berakhir tersedak oleh asi ibunya. Setelah lelah tertawa, mata Haera mulai sayu kemudian kembali terlelap. Tania mengancingi kembali bajunya dan meletakkan Haera ke dalam baby crib.

Tania kembali melanjutkan kegiatannya yang belum selesai. Netra cokelatnya melihat ke arah jam dinding,  pukul setengah delapan pagi. Sebentar lagi suami dan anaknya akan pulang. Tania pun beranjak menuju dapur untuk membuat sarapan. Wanita itu sibuk mengeluarkan bahan-bahan makanan dari dalam kulkas hingga suara dering telepon menghentikan aktivitasnya. Tania berjalan menghampiri meja yang ada di ruang keluarga, mengambil handphonenya yang tergeletak disana.

"Halo?"

"Halo Tania, ini Tya!"

"Oh, Tya! Apa kabar?"

"Hehe, baik kok. Kamu sendiri kabarnya gimana?"

Cukup lama kedua wanita itu berbincang melalui telepon. Setelah sambungannya terputus, Tania langsung bergegas menyelesaikan kegiatan membuat sarapan. Ia juga harus menyiapkan beberapa camilan karena Tya, sahabat semasa SMA nya, berkata Ia dan juga keluarganya akan berkunjung kerumah Tania. Kemudian suara langkah kaki yang berlari dan suara anak kecil yang memanggilnya terdengar, "Mommy! Lihat!"

Suh Daily Life [GS]Where stories live. Discover now