O9. Jahil

4.3K 504 18
                                    


Disclaimer
The pictures in this chapter is not mine. They are belongs to @/untruee on twt. I just got inspired by the pictures


Suara gesekan ujung krayon dengan kertas terdengar dari seorang bocah laki-laki yang tengah asyik menggambar di ruang keluarga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara gesekan ujung krayon dengan kertas terdengar dari seorang bocah laki-laki yang tengah asyik menggambar di ruang keluarga. Hendery sedang mengerjakan tugas sekolah yang harus Ia kumpulkan hari senin besok. Dengan fokus, Ia mewarnai seorang pilot berserta pesawat yang sudah Ia gambar sebelumnya dengan bantuan sang ibu.

Di tengah-tengah kegiatan bocah lelaki itu, terdengar suara pintu terbuka dan sukses mengambil atensi Hendery dari kertas gambarnya. Ia melirik sekilas siapa yang keluar dari balik  pintu. Ternyata sang ibu yang baru saja membangunkan adiknya dari tidur siang. 

Tania keluar kamar dengan Haera di gendongannya. Bocah kecil itu menyandarkan kepalanya pada bahu Tania, terlihat masih lesu namun tangannya mendekap buku gambar dan juga krayon dengan erat.

"Nah, dek Ra sama abang dulu ya. Mommy mau masak buat makan malam nanti. Bang, dijaga ya adeknya." pesan Tania sebelum meninggalkan kedua anaknya.

"Siap Mommy," jawab Hendery tanpa menghentikan gerakan tangannya pada kertas gambar di hadapannya. Sepeninggalan Tania, Haera masih duduk terdiam mengumpulkan nyawa. Hendery pun kembali berkutat dengan tugasnya. Ia berusaha menyelesaikan mahakarya di hadapannya dengan serius.

"Bang, gi apa?" tanya Haera dengan pelan, tangan kecilnya mengusak matanya.

"Lagi gambar pilot. Abang kalo udah gede mau jadi pilot," jawab Hendery dengan semangat. Haera menatap Hendery dan buku sang kakak bergantian. Kakaknya itu mencoret kertas dengan berbagai macam warna dan bentuk-bentuk aneh di bukunya. Entah apa itu tapi Haera juga ingin mencobanya.

"Mau oret-oret uga," ucap Haera, tangannya menarik buku Hendery perlahan. Hendery terkesiap kemudian menahan tangan kecil Haera.

"Jangan. Dedek coret-coret disini aja nih."

Hendery membuka buku gambar milik Haera dan menggambar matahari disana. Tak lupa smiley face pada gambar mataharinya. Kemudian dia mengambil krayon warna kuning dan  menaruh krayon itu di tangan adiknya. Haera menatap buku gambarnya kemudian melirik buku milik Hendery. Beda, pikir Haera.

"Kenapa? itu gambarnya di warnain." ucap Hendery. Haera menggelengkan kepalanya dan telunjuknya mengarah pada buku Hendery yang terdapat tulisan ceker ayam, ada tulisan kata 'pilot' disana, "Mau aya abang."

Hendery menghela napas. Ia pun menuliskan kata 'Matahari' di bawah gambar yang sudah Ia buat tadi. Haera bertepuk tangan senang, "Yeay!"

 Haera bertepuk tangan senang, "Yeay!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suh Daily Life [GS]Where stories live. Discover now