Moon 12

114 21 16
                                    

Kata orang,

Anggap saja orangnya itu aku.

Banyak tersenyum bisa melatih syaraf-syaraf mati yang ada pada wajah untuk melentur hingga membuat kita tampak awet muda.

Yah, jangan percaya juga karena aku hanya mengarang. Padahal yang kutau kalau syaraf sudah mati ya mati saja. Mana bisa melentur-melentur. Tapi tetap aku ingin berteori seperti itu agar mendapat emansipasi positif dari dalam tubuh.

Bicara apa sih aku.

Intinya, hari ini aku sedang senang.

Senang yang begitu senang sampai rasanya kepalaku bisa kapan saja meledak.

Setelah menunggu dengan gelisah selama dua bulan lebih tujuh hari, aku akhirnya mendapat waktu untuk mengunjungi Daisy.

Sejak tiga hari lalu ketika kabar off day ini mampir ke telingaku, senyumku tak pernah berhenti mengembang. Membuat hariku kian menjadi positif dari hari sebelum-sebelumnya sampai kurasa aku bisa menggeser gelar S4nya Hoseok Hyung.

Sunshine Shinning Simering Splendid.

Sudah kupersiapkan semua. Penampilan dari ujung kepala hingga kaki yang kubuat sesempurna mungkin menurut standar fashionku, juga barang apa yang perlu dan harus kubawa. Tak lupa aku membawa makanan banyak untuk anak-anak yang sudah kupesan terlebih dahulu.

Tapi, apakah manusia bisa disebut juga dengan barang?

Jika iya, maka dua manusia yang kini berada sekitarku termasuk barang yang sebetulnya tidak ingin kubawa tapi mereka memaksa untuk di bawa.

Kim Taehyung, Kim Seokjin.

Beruntung Kim Namjoon tidak ikut, karena jika dia ikut juga aku merasa seperti anak tiri yang tersesat pada klan Kim.

Dua orang itu yang sejak tiga hari lalu juga sudah mendeklarasikan diri untuk mengikutiku ketika mereka tau akan rencanaku hari ini. Membuatku harus menyetujui keinginan mereka meski dengan berat hati.

Mengapa dengan berat hati?

Jadi begini, ini adalah perdana ku bertemu dengan Daisy setelah waktu memisahkan kami selama dua bulan lebih. Tanpa informasi, tanpa komunikasi. Dalam hatiku aku hanya ingin bersama Daisy selama seharian, berdua. Perlu ditebali?

Berdua.

Boleh kan aku berharap seperti itu?

Akan tetapi kuyakinkan pada diriku sendiri bahwa kata 'hanya berdua' yang kuharapkan tidak mungkin dapat terealisasi dengan adanya keberadaan dua manusia penyedot perhatian ini.

Jelas tidak mungkin.

Mereka berdua tidak akan membiarkanku untuk berdua dengan Daisy. Dalam hal ini, Mereka terlalu usil untuk mau diam atau berbuat baik padaku. Maka sekarang aku hanya bisa pasrah saja. Apa yang terjadi nanti biarlah terjadi.

Yang paling penting, aku dapat bertemu dengan Daisy serta mengetahui keadaannya saat ini.

"Apakah ini tidak terlalu pagi?" Tanya Taehyung dari balik kemudi sedikit memecah keheningan yang terjadi setelah beberapa menit mobil kami meninggalkan area rumah.

Seokjin Hyung berada di kursi depan dan aku di kursi belakang tepat di bangku tengah.

Aku menggeleng pelan, meletakkan kedua siku ku diantara kursi depan lalu melirik kekanan dan kekiri.

"Tidak, ini bahkan lebih siang dari start berangkatku biasanya."

"Benarkah?"

"Ya."

Moon Daisy [Park Jimin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang