Laki-laki sejati adalah ia yang menepati janji.
Berdasarkan semboyan yang telah kupegang rapat-rapat sejak aku menyatakan diriku telah dewasa itu, disela tiga hari padatku kupergunakan untuk mencari lokasi yang sekiranya dapat aku kunjungi sebagai tempat indahku bersama Daisy.
Sebenarnya aku tidak memiliki jeda hari sama sekali karena persiapan album baru kami yang sebentar lagi akan diluncurkan. Tapi, berkat kerja keras yang telah kulakukan dan kehebatan membujuk dengan ekspresi melas minta dikasihani yang kumiliki, aku berhasil mendapat izin dari manager dan beberapa pelatihku untuk libur latihan dalam waktu satu hari meskipun dengan syarat berat.
Tak apa. Aku bisa melakukan latihan dua kali lebih berat setelah ini karena yang terpenting aku dapat memenuhi janjiku pada Daisy. Salahkan saja bibir lemasku yang dengan asal memberi janji begitu saja tanpa mau difikir terlebih dahulu. Beruntung saat itu aku bilang 'tiga hari lagi' bukannya 'besok' bisa mati berdiri aku sekarang.
Dalam waktu tiga hari ini aku mampu mengumpulkan beberapa tempat dari ide-ide dan pengetahuan member yang ikut membantu, menghasilkan Kota kelahiranku menjadi hasil akhir untuk destinasi tujuan utamaku, Busan.
Aku sempat berfikir untuk membawa Daisy ke rumahku disana tapi fikiran tentang kemungkinan Ayah Ibuku bisa pingsan lantaran anak laki-lakinya yang secara tiba-tiba membawa Gadis kerumahnya membuatku mengurungkan niat.
Tidak berlebihan, tapi Orangtua ku cukup sensitif dengan siapapun perempuan diluar keluarga yang datang kerumah. Mungkin bukan hanya Orangtua ku saja, hampir semua Orangtua di Negara ini memiliki pemikiran sama ketika anaknya yang sudah dewasa membawa pasangan kerumah.
-Kau mau menikah?-
Ya. Seperti itu.
Kurasa, belum saatnya keluargaku tahu. Aku saja belum mampu menyatakan perasaanku pada Daisy, bagaimana mungkin aku berani membawanya kesana?
"Ajak saja dia ke Pantai, banyak pantai indah kan di Busan. Daisy pasti belum pernah kesana."
Aku ingat ide ini muncul dari bibir Hoseok Hyung saat kami berada di ruang tengah membahas tentang lokasi mana yang bagus untuk ku kunjungi.
Memikirkannya sejenak aku menggeleng kemudian.
"Pantai terlalu ramai."
"Sewa saja semua pada hari itu."
Aku tau ini adalah perkataan sombong yang kesekian kalinya terdengar dari mulut mereka. Apa dikira menyewa pantai semudah menyewa kamar hotel?
"Atau kau mau mengajaknya ke Gunung?"
"Gunung? Gunung apa?"
"Hmm.."
Namjoon Hyung menggaruk dagunya dengan arah pandangan tetap pada layar ponsel.
"Sejauh ini aku merekomendasikan Geumjeongsan kulihat dibeberapa previewnya itu terlihat indah."
"Ide bagus Hyung, tapi kufikir aku tidak ingin membuat Daisy lelah."
"Oh. Oke. Lewati kalau begitu. Biar aku saja yang mengajak Kinan kesana."
Aku mencebikkan bibir memandang Namjoon Hyung sanksi sedangkan dia tampak santai saja sambil kembali fokus pada ponsel. Sampai suara bersemangat Jungkook dan Seokjin Hyung menginterupsi. Mereka berdua duduk bersebelahan dengan satu ponsel yang di gunakan berdua.
"Or.. Or.. Or apa tadi?"
"Oryukdo Sk-Skywalk."
Aku mengerutkan kening. Belum sempat bertanya, Jungkook sudah terlebih dahulu menunjukkan ponselnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Daisy [Park Jimin] ✔
Fanfiction#3. BTNoc Universe. Rembulan milikku, Bunga Daisy ku. Selamanya akan selalu begitu, meski jarak antara dirimu dan diriku tak bisa lagi tertembus oleh waktu. [COMPLETE] Start, 01-02-2021 Closed, 25-05-2021 _________________________________________ Th...