Moon 11

128 19 16
                                    

Aku tidak pernah tau bahwa ternyata jatuh cinta itu bisa seseru ini.

Hanya dengan berbekal geser-geser kesamping layar ponsel yang menampilkan foto-foto curian, rasanya sudah lebih seru dari saat aku diizinkan bermain game favorit seharian.

Lagi,

Bibirku tak henti mengembang ketika gambar-gambar wajah Daisy silih berganti memenuhi layar ponselku.

Ini tindakan illegal. Jelas.

Secara sengaja aku mengambil foto Daisy disaat waktu kami sedang bersama. Menjentikkan tombol merah kamera ponsel beberapa kali, menyimpan seluruh keindahan yang kudapat secara diam-diam agar dapat kunikmati ketika rindu mulai menyerang.

Asyik sekali.

Terhitung ini sudah lima bulan aku mengenal Daisy. Dan sudah hampir tiga minggu aku tidak bisa mengunjunginya semenjak terakhir kali kami bertemu dikarenakan jadwalku yang tidak mau memberi jeda sama sekali.

Rindu, pasti. Sangat.

Rasanya seperti ada tali yang sedang mengikat leher dengan kuat, yang menahan keinginan dalam lubuk hati paling dalam hingga membuatku ingin berteriak kencang. Satu kenyataan baru untukku. Bahwa ungkapan orang tentang menahan rindu itu berat, memang benar.

Maka dari situ aku sama sekali tidak menyesal karena telah melakukan tindakan illegal dengan mengambil foto Daisy ini secara diam-diam.

Aku memiringkan tubuhku yang sedang berbaring di sofa ruang tengah membentuk seperti janin. Menghiraukan televisi yang sedang menampilkan siaran veriety show, dan malah menatap layar ponsel dengan perasaan tenang luar biasa.

Senyumku masih tercetak jelas, dalam satu waktu gigi depanku menggigit bibir kadang juga kuku ibu jari tak tertinggal untuk ikut kugigit.

Ini Daisy saat dia sedang tersenyum..

Ini Daisy saat dia sedang terdiam..

Ini Daisy saat dia sedang tertawa..

Saat ia sedang bercerita, saat ia sedang kesal, juga saat ia sedang terpingkal.

Sayang sekali yang satu ini agak buram.

Jariku selalu berhenti lama pada setiap foto yang sudah hampir puluhan atau bahkan ratusan kali aku lihat, tapi selalu berhenti dengan waktu terlama pada satu gambar yang menurutku paling sempurna.

Masih dengan objek yang sama, hanya wajah Daisy dari samping yang terlihat sedikit menunduk sedang tersenyum tipis dengan sebelah tangan terangkat memegang rangkaian mahkota dari Bunga Daisy dikepalanya.

Mahkota Bunga hasil buatan tanganku saat kami mendapat kunjungan dari Hoseok Hyung dan Haera Noona bersama dengan bunga-bunga mereka waktu itu.

Aku tau kalau hasil karyaku tak sebagus seperti yang diajarkan oleh Haera Noona, tapi melihat Daisy yang memakainya dengan perasaan begitu tulus terpancar dari sorot matanya, aku terhanyut.

Helaian rambutnya yang jatuh disamping wajah membuatku ingin menyibaknya.

Daisy, benar-benar menghanyutkanku.

Dia tidak pernah melepas mahkota Bunga buatanku itu hingga saat aku berpamitan untuk pulang padanya.

Dia bilang dia suka.

Dan aku lebih menyukai dirinya.

Sengaja aku memilih Bunga Daisy untuk membuat mahkotanya karena dalam benakku saat itu hanya terbesit kalimat: Daisy dengan Bunga Daisy di rambutnya.

Moon Daisy [Park Jimin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang