Mohon maaf untuk kesalahan diagnosis atau segalanya yang berhubungan dengan ilmu kedokteran. Silahkan tinggalkan komentar untuk pembenaran, akan kami jadikan pembelajaran. Terimakasih.
🍃
Tak bisa diukur seberapa bahagianya diriku ketika mendengar persetujuan dari Daisy saat itu.
Secepat pesawat jet pribadi yang selalu kami gunakan untuk penerbangan tour, secepat itu pula berita ini sampai pada telinga-telinga orang disekitar kami.
Bibi Lee dan Paman Kim sempat mendiskusikan perihal berapa kira-kira biaya operasi yang perlu dikeluarkan namun tanpa bermaksud sombong atau mendahului tentu aku mengusahakan agar Bibi dan Paman tidak sampai mengeluarkan uang sepeserpun.
Usahaku hampir berhasil jika saja Daisy tidak datang waktu itu. Dia mendengar perkataanku dan secara terang-terangan menolak gagasan itu. Aku sampai tak mampu membalas argumennya karena ancaman Daisy untuk urung menjalani operasi benar-benar mampu membungkamku.
Maka dengan berat hati, keputusan tetap berada di tangan Daisy. Dia akan menjalani operasi menggunakan biayanya sendiri sisa peninggalan harta kedua orangtuanya. Aku sempat ragu akan jumlahnya, namun berubah ternganga ketika mendengar jumlah nominal yang dimiliki Daisy dari bibir Paman Kim.
Barangkali Daisy tidak bertemu dengan orang-orang sebaik dan sejujur Bibi Lee juga Paman Kim, aku yakin sekarang Daisy sudah menjadi gelandangan pinggir jalan.
Tuhan memang selalu adil.
Daisy mendapat jadwal konsultasi pertamanya dengan Dokter perempuan rekomendasi Seokjin Hyung satu minggu setelah aku memberitahukan kabar gembira ini pada Seokjin Hyung.
Ketika pertama kali melihat Dokter itu, entah kenapa sisi protektifku menguar. Aku merasa tidak yakin. Meskipun Dokter ini bekerja di bawah naungan Rumah Sakit ternama Gangnam Severance, tapi melihat betapa belianya Dokter tersebut membuatku mempertanyakan seberapa berpengalamannya Dokter muda ini.
Tapi lagi-lagi keraguanku lekas terjawab sudah. Tidak ada alasan bagiku untuk meragukan kemampuan seorang Dokter yang telah mendapat posisi spesialis di sebuah Rumah Sakit ternama Seoul dan dengan lima penghargaan serta sertifikat terbaik yang terpajang rapi di ruangannya.
Hal yang lebih mengejutkan, ternyata Dokter yang ku kira masih belia ini memiliki rentang usia kepala tiga.
Jimin, you got no jams.
Aku, Daisy, dan Bibi Lee duduk berhadapan dengan Dokter itu dalam diam beberapa saat setelah saling bertegur sapa. Seokjin Hyung bilang, Dokter ini adalah salah satu penggemar kami, tapi sekarang dia benar-benar tidak menampakkan jati diri seorang penggemar di hadapanku selain adanya sebuah foto kami bertujuh dalam figura yang dipajang di atas meja. Dokter Kwon namanya. Kwon isseul. Dalam hati aku bertanya, sejak kapan Seokjin Hyung punya kenalan Dokter cantik seperti ini? Garis kalangan pertemanannya memang tidak pernah main-main.
Semua orang yang ikut mengantar ada di luar ruangan, kenapa kukatakan semua? Karena kedatanganku kemari seperti seorang pelopor yang sedang melakukan demo kenaikan gaji karyawan. Bibi Lee, Paman Kim, Manajer-nim, Choi Mira, Park Sara, Kim Taehyung, dan Kim Seokjin. Aku tidak tau kenapa mereka bersemangat sekali ingin ikut mengantar padahal ini hanya awal konseling saja. Aku jadi berfikir, kira-kira berapa orang lagi yang akan ikut saat jadwal operasi Daisy nanti keluar.
Mungkin akan ada Haera Noona, Kinan Noona, jika ada mereka berdua pasti juga ada Hoseok Hyung, dan Namjoon Hyung. Oh, tolong jangan lupakan satu pasangan aneh lagi yang bernama Jina Noona dan Yoongi Hyung. Semua saja sekalian, kalau perlu aku juga akan mengajak Bang PDnim. Saat iku aku akan bawa bus kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Daisy [Park Jimin] ✔
Fanfiction#3. BTNoc Universe. Rembulan milikku, Bunga Daisy ku. Selamanya akan selalu begitu, meski jarak antara dirimu dan diriku tak bisa lagi tertembus oleh waktu. [COMPLETE] Start, 01-02-2021 Closed, 25-05-2021 _________________________________________ Th...