—Happy Reading—
🌻 🧸🌻
udah lama kagak pake yang begituan btw wkwkwkwk - author
8.00 A.M
Semuanya lagi pada sarapan. Vin dari tadi pengen banget ngomong tapi dia terlalu gugup buat ngungapin kata-katanya.
Peter
Vin ayo bicaralahMarsya
Ya Vin bilang pada semua orang kalau kau lebih memilih uncle Haru dari pada papamuJanshen
Mmm... T-teman-teman apa ini tidak terlalu menyakitkan untuk papanya Vin?Peter
Hey anak kecil diam sajaJanshen
B-baiklahSebelum berbicara Vin menghela nafas terlebih dahulu.
"Huh... daddy, Vin mau jawab pertanyaan daddy yang kemarin" Ucap Vin.
"Oh iya. Apa jawabannya?"
"Vin pilih uncle Haru buat jadi daddy baru Vin"
"..."
Semuanya terdiam kecuali teman-teman gaib Vin yang sedang berteriak senang karena Vin telah mengatakan diskusi mereka tadi malam.
"V-vin gak salah?" Tanya Minhee tidak percaya
"Iya Vin yakin" Ucap Vin mengangguk mantap
Minhee menghela nafas kesal(?) lalu pergi meninggalkan meja makan. Sedangkan Syela hanya membeku ditempat.
Loh kenapa? - Vin
Janshen
Vin, sepertinya papamu marahKenapa dia marah? Aku kan sudah menjawab pertanyaannya semalam - Vin
Hans
Sepertinya kita salah memutuskan diskusi semalam...Minhee sekarang berada di taman depan komplek. Ia sedang duduk di bangku taman dan memikirkan perkataan Vin yang masih terngiang-ngiang di pikirannya.
"Sial!" Umpat Minhee kesal.
Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya lalu duduk di sebelah Minhee.
"Min"
Minhee yang merasa namanya dipanggil langsung menengok ke asal suara itu.
"Ngapain lo kesini! Senengkan lo anak gue lebih milih lo dari pada gue!" Ucap Minhee emosi.
Haruto hanya tersenyum. "Vin itu anak yang istimewa. Gue tau kalau dia gak bermaksud buat milih gue"
"Maksud lo apa?" Tanya Minhee bingung.
"Itu bukan kemauan dia buat milih gue tapi teman-temannya yang udah diskusiin buat pilih gue semalem karena gue bisa liat mereka" Ujar Haruto lagi.
"Hah? Temen?" Haruto hanya mengangguk lagi lalu menceritakan semuanya pada Minhee.
Skip ae lah ya - author
"...nah gitu ceritanya"
"Jadi anak gua bisa liat makhluk halus gitu?" Ucap Minhee terkejut.
"Iya dia baru bisa ngeliat pas habis dari apartemen lu"
"Wah ajaib" Monolog Minhee.
"Eh iya btw hari ini gua mau balik ke Jepang. Jadi lu bisa leluasa buat deketin Vin sama Syela. Good luck bro" Ujar Haruto sebelum meninggalkan Minhee.
Flashback on
Jumat 12.00 P.M
16/04/2019"Ayah kemana ya? Kok tumben belum jemput" monolog bocah laki-laki berumur 7 tahun itu.
Saat sedang menunggu Hiroshi melihat ada sebuah bola yang menggelinding ditengah jalan. Kebetulan suasana dijalan itu sepi, Hiroshi memutuskan untuk mengambilnya dan membawa bola itu kerumah.
Tetapi saat Hiroshi sudah mengambil bola itu tiba-tiba ada sebuah truk dari arah kanan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
/Brak!/
/Krek/
Tubuh Hiroshi terpental lalu terlindas truk yang melaju tadi. Sontak orang-orang sekitar langsung berkumpul melihat kejadian itu.
Disaat itu juga Haruto baru saja datang dengan mobil mewahnya. Pandangannya teralihkan pada orang-orang yang tengah berkerumun ditengah jalan.
"Pak maaf itu ada apa ya? Kok rame-rame" Tanya Haruto.
"Oh itu ada anak kecil terlindas truk. Terus pelakunya malah kabur" Jawab si bapak itu.
Haruto yang penasaran akhirnya memutuskan untuk melihat siapa bocah yang mengalami kecelakaan tragis itu.
Saat Haruto melihat korbanya ia tidak dapat berkata-kata. Kakinya lemas dan tubuhnya bergetar saat mengatahui bahwa yang mengalami kecelakaan adalah anak semata wayangnya.
Haruto langsung menangis sejadi-jadinya didepan jasad anaknya.
Alasan kenapa Haruto datang terlambat menjemput Hiroshi karena ia dan istrinya sedang menyiapkan kejutan ulang tahun Hiroshi yang ke-8 tahun.
Semenjak kematian Hiroshi. Mitsuko menjadi sangat depresi dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Flashback end
Sekarang Haruto sedang berkunjung ke pemakaman. Ia sudah membawa dua rangkai bunga dan dua botol air untuk anak dan istrinya.
"Hiroshi... selamat ulang tahun ya nak. Maafin ayah udah lama gak kesini. Huh... gara-gara ayah juga kamu jadi seperti ini. Maaf ya..." Haruto mulai menuangkan sebotol air itu ke atas kuburan Hiroshi.
Hiroshi
Terimakasih AyahHaruto yang mendengar suara itu langsung menoleh kebelakang dan mendapati sesosok roh anak kecil sedang tersenyum kearahnya.
Hiroshi
Kata bunda ini bukan sepenuhnya salah ayah. Jadi ayah gaboleh terus sedih. Nanti Oshi sama bunda juga ikutan sedihPerlahan air mata Haruto menetes. Sudah lama ia tidak berkunjung ke pemakaman dan bertemu dengan anaknya.
Hiroshi
Oshi sayang ayah. Kemana pun ayah pergi, Oshi selalu ada disamping ayah. Jadi ayah gaboleh sedihSetelah selesai menyampaikan pesan pada Haruto, roh Hiroshi pun menghilang dari hadapannya.
"Hiks... hiks... ayah juga sayang Oshi" Balas Haruto.
✨ [ Sun°Flower | Cravity ] ✨
makin gaje ceritanya maapin :')
maaf ya nulisnya sedikit soalnya cuma 700 word hehe...
ntar author lanjut update lagi pas udah nyelesaiin tugas yaaa bye byedon't forget vote !
👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun°flower || Cravity [Tamat]
Fantasía"Vin sebenernya lebih sayang sama daddy tapi Vin lebih milih uncle karena uncle sama seperti Vin. Itu alasan Vin sebenarnya kan?" - Haruto "Mmm... iya..." - Vin "Vin gak boleh gitu, Vin harus yakin sama keinginan hati Vin bukan karena uncle bisa lia...