part 18

17 1 0
                                    

Amanda POV

Aku bangun dari tidurku dan melihat sisi kiri ranjang. Nathan, dia tidak pulang. Aku bangun dan merapikan tempat tidur. Setelahnya aku mandi. Kini aku keluar dari kamar dengan baju yang agak kebesaran dengan celana kain dibawah lutut.

Aku melirik ke meja makan. Selama ini setelah aku mandi dan keluar dari kamar, Nathan selalu tersenyum hangat dari sana dengan makanan yang sudah siap di atas meja makan.

Sekarang aku hanya bisa bertanya mengapa Nathan melakukan itu. Apa aku ada salah?

Ting!! Notif WhatsApp mengagetkanku.

Meyra💙

"Gawat Van. Semalam aku
Liat Pak Nathan sama Cewek
Jalan di taman dekat kampus."

Benar. Semalam Nathan dan perempuan itu ngapain? Mereka kemana saja?

Merasa lapar, aku keluar kamarku dan memilih pulang ke rumah Papa.

"Papa."

"Vandah. Mata kamu seperti bengkak. Kamu kenapa?" tanya Papa.

"Nggak kok Pah. Vandah kesini..  Mau minta Papa beli rumah baru buat Vandah."

"Apa? Untuk apa?"

"Vandah mau tinggal sendiri Pah."

"Jangan bilang kamu ada masalah sama suami kamu."

"Nggak Pah. Cuma ingin hidup mandiri saja. Vandah juga malas di apartemen terus. Nggak ada yang bisa di lakukan."

"Ohh. Yasudah. Ayo kita jalan."

"Kemana Pah."

"Lihat rumah."

Aku merasa sedikit senang. Papa akhir akhir ini sudah mulai berubah.

Singkat cerita, Papa membeli rumah minimalis untukku. Jarak dari rumah Papa dan Apartemen cukup jauh dengan rumah baruku.

Aku mencoba menjalani hidupku sendiri dan tanpa Nathan. Dua hari, tidak sama sekali ada telfon atau pesan dari kontaknya.

"Sepertinya dia sudah melupakan aku."

Nathan POV

Setelah tinggal dua hari di rumah Papa, aku mencoba untuk pulang ke apartemen. Saat membuka kode, pintu terbuka. Dan kosong. Hanya ada jendela yang pecah dan beling berserakan dilantai.

Aku berjalan ke arah kamar dan membuka pintunya.

Kosong juga. Dan lemari pakaian terbuka. Semua pakaian Amanda tidak ada.

Aku berjalan ke arah tempat tidur. Tempat tidur itu rapi. Membuang pandangan, ternyata dia melepas cincinnya dan menaruh cincin itu di atas nakas.

"Kemana kamu Amanda! Apa dia seperti ini karena melihat fotoku bersama Maudy malam itu? Hahaha. Tapi bagus lah. Intinya dia harus merasakan rasanya sakit hati."

"Sekarang yang aku inginkan cuma anakku saja. Tidak dengan perempuan itu."

Aku sudah memilih menikahi Maudy. Dua hari lagi pernikahan kami akan dilaksanakan.

Aku mengambil ponselku dan mencari profil Amanda di instagram.

vallerieamndaa06
Vallerie Amanda Atmajaya

Ada kiriman terbaru.

Fotonya di sebuah taman bunga. Entah itu dimana. Dengan dress merah di atas lutut.

vallerieamndaa06

Saat ini semuanya terasa berat😣 namun dia yang terus membuatku kuat dan tegar.- dia nya aku👶

Bukan TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang