LT'22

1.4K 112 3
                                    

VOTE DULU YUK KAWAN

HAPPY READING')
..

Malam semakin larut, Kini seorang Namja masih belum masuk ke alam mimpinya. Ia duduk termenung, di tepi kasur miliknya.

Jungkook memandang sebuah foto ditangannya. Didalam foto itu, terdapat tujuh Namja kecil yang tampan dan dua orang dewasa yang mendampinginya.

Jungkook tersenyum tipis, bersamaan dengan itu ia meneteskan air matanya.

"Haiss hari ini Aku sangat merindukan kalian" ucapnya.

Jungkook mencium foto itu berkali kali, setelahnya ia meletakkan foto itu diatas nakas samping tempat tidurnya.

Jungkook membaringkan tubuhnya, Ia terpejam. Hanya dengan satu malam, kejadian itu mengubah semua yang ada pada hidupnya.

Andai saja, andai saja waktu bisa di ulang. Jungkook pasti tak akan melakukannya lagi meskipun hal itu adalah impian yang sudah ia perjuangkan selama ini.

Setelah lama berbaring, Perlahan lahan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Jungkook bangkit, karena merasakan nyeri yang menikam kepalanya.

"Argggh!"  Jungkook mengerang kesakitan.

Jungkook memegang kepalanya, berharap rasa nyeri itu cepat reda. Tak lama kemudian, setetes cairan merah kental keluar dari lubang hidungnya.

Jungkook semakin meringis kesakitan. Berkali kali ia mencoba menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Tapi hal itu malah membuat tangannya berlumuran darah, hingga darah itu menetes mengotori tempat tidur miliknya.

Keringat semakin membasahi tubuhnya, bahkan air matanya tak terlihat karena keringat yang membanjiri wajahnya.

Jungkook mencoba bangkit, dengan langkah tertatih ia pun menuju Kamar mandi.

Jungkook membersihkan darah dari hidungnya dengan air mengalir dari westafel.

Setelah Cukup lama, akhirnya Darah itu berhenti mengalir. Jungkook menatap pantulan dirinya dari cermin.

"Pucat" gumamnya.

Jungkook tertawa miris setelah mengucapkan hal itu. Tak lama kemudian, rasa sakit itu kembali menyerangnya. Jungkook mengerang dan memegang kepalanya. Ia jatuh terduduk di lantai karena tidak kuat menahan tubuhnya sendiri.

Jungkook mencoba bangkit. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, jungkook melangkah tertatih menuju tempat tidurnya.

Jungkook berbaring di tepian kasur. Ia memejamkan matanya merasakan tikaman dahsyat yang menyerang titik di kepalanya.

"Aishh kenapa sakit sekali huh" Jungkook mengacak kasar surai hitam miliknya.

Setelah itu, Jungkook bangkit. Tangannya mengobrak abrik laci nakas yang berada tepat disamping tempat tidurnya.

"Ah ketemu" Jungkook tersenyum tipis, setelah menemukan sesuatu yang mungkin akan membantunya.

Jungkook menelan mentah mentah dua buah obat tidur yang memang sudah ia siapkan.

Jungkook tersenyum tipis, ia kembali berbaring. Perlahan lahan, mata indahnya terpejam meskipun rasa sakit dikepalanya masih terasa. Sang empu tertidur, menandakan bahwa obat itu sudah bekerja.

LAST TEARS

Pagi hari telah tiba, Matahari menyambut bumi dengan cerianya. Begitu pun dengan Jimin. Ia terbangun dari tidurnya dan langsung menuju kamar adik bungsunya.

LAST TEARS || JK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang