LT'19

1.6K 133 4
                                    

#Salam6Agama.
#Sblm baca, Alangkah baiknya kalian VOTE dulu!.
#Hargai Tangan yang mengetik nde!.

Eh, Bentar!!

Maaf ya kalo baru Update. Kalo Kalian lupa sama alur ceritanya, Bisa dibaca Ulang dari Part yang sebelumnya.

Ogheyy,

Happy reading:)

Sumilir angin berhembus silih berganti melewati ventilasi ventilasi kamar. Membuat Seorang pria yang berada didalamnya pun bergetar karena kedinginan.

Disinilah Yoongi berada, di depan jendela kamarnya. Netra kelamnya menatap langit langit penuh bintang yang sungguh asik untuk dipandang.

Sebelumnya, yoongi sudah mengirimkan pesan pada jimin untuk segera pulang ke rumah. Dan kini dia sedang menunggu jimin di kamarnya sembari menatap indahnya langit malam.

Setelah terjadi perdebatan sengit dengan Seokjin tadi, Yoongi masih diam tak bersuara memikirkan bagaimana nanti kedepannya.

Saat mengedarkan pandangan ke seluruh arah, Matanya tak sengaja menangkap presensi seorang pria yang baru turun dari sebuah mobil. Jimin, ya itu jimin.

Dengan segera Yoongi pun berlari menuju pintu kamarnya. Saat tangannya hendak membuka knop pintu, tiba tiba saja pintu sudah terbuka sebelum ia buka. Membuat yoongi yang awalnya biasa saja menjadi terjengkit kaget. Sontak, Tangan putih yoongi memukul bahu sang pelaku dengan keras.

"Aww, Appo hyungg!!" Jimin berteriak dengan kerasnya saat sebuah tangan memukul pundaknya.

"Hei, diamlah" yoongi membungkam mulut jimin.

Jimin yang tak suka pun menarik tangan yoongi dari mulutnya.

"Yoongi hyung, Apa apaan kau ini. Kenapa kau memukulku huh" Jimin menatap tajam Yoongi.

Sedangkan yoongi yang ditatap tajam oleh jimin pun hanya menatap balik Jimin dengan sangat datarnya sehingga membuat nyali jimin menciut seketika.

"Hyung, kenapa kau menatapku seperti itu"

yoongi berbalik membelakangi jimin. "Bisa tidak kau mengetok pintu dulu sebelum memasuki kamar orang. Kulihat kau baru saja turun dari mobil. Lalu kenapa cepat sekali kau sampai disini" sinisnya sembari berjalan menuju rooftop

Jimin yang baru paham pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu akhirnya ia berjalan menyusul yoongi.

"Ah mian hyung, aku lari terburu buru. Karena kau tiba tiba saja menyuruhku untuk pulang kukira kau kenapa napa" ujar jimin masih membuntuti yoongi yang akan duduk di sebuah kursi.

"Memangnya ada hal penting apa eoh?" tanya jimin sembari menduduki kursi kosong di sebelah yoongi.

Yoongi menghembuskan pelan nafasnya, lalu kembali menatap jimin dengan datarnya.

"Jimin-shi," panggilnya

"Akankah kita mengakhiri semua ini?"

Jimin mengerutkan keningnya setelah mendengar pertanyaan dari yoongi.

"Apa maksudmu hyung?" Tanya jimin masih tak mengerti.

"Jungkook"

Yoongi mengalihkan pandangannya dari jimin setelah menyebut nama jungkook.

LAST TEARS || JK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang