LT'27

1.5K 122 20
                                    

VOTE DULU YUK BUND

Happy reading':)

Matahari belum sepenuhnya menampakkan sinarnya. Tapi Seokjin kini sudah terbangun dan sibuk dengan laptop menyala di depannya.

Beberapa kali keningnya mengernyit saat menggarap beberapa lembar file di pangkuannya. Sesekali Seokjin menyeruput kopi panas untuk menghilangkan rasa kantuknya.

Hari libur sudah selesai, kini waktunya seokjin untuk kembali bekerja.

"Ada waktu dua jam untuk memasak. Lebih baik aku menyiapkan sarapan setelah itu bekerja" Ujar Seokjin setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

Seokjin bangkit dari duduknya, lalu pergi ke dapur untuk memasak. Terlihat Hoseok yang sudah ada di meja makan duluan dengan beberapa buku disekitarnya. Melihat hal itu Seokjin pun segera menghampiri Hoseok.

"Selamat pagi Hoseok-ah" sapa Seokjin.

"Eoh, pagi hyung" balas Hoseok.

"Tumben kau sudah bangun, apa tugasmu menumpuk?" Tanya Seokjin saat melihat beberapa Tumpukan buku yang berserakan di sekitar meja makan. Ia yakin Hoseok lah pelakunya.

"Benar, tugasku sangat sangat menumpuk. Padahal hari libur tapi dosen tetap memberikan tugas" Ujar Hoseok dengan nada yang sedikit kesal.

Seokjin hanya tertawa kecil melihat tingkah Hoseok.

"Mau ku buatkan kopi? Or susu?" Tawar Seokjin.

"Kopi saja hyung, kebetulan aku juga sedikit mengantuk" balas Hoseok.

"Nde nde , kalau begitu akan hyung buatkan sarapan Juga." Ujarnya

"Selamat mengerjakan Hoseok-ah" sambung Seokjin menepuk pelan bahu hoseok.

Sedangkan Hoseok hanya memasang wajah kesalnya. Seokjin yang melihatnya pun tertawa. Setelah itu mereka sibuk berkutat dengan pekerjaan masing masing.

Hoseok mengangkat tangannya keatas, guna untuk merenggangkan otot ototnya karena terlalu lama menulis. Ia menoleh ke arah Seokjin yang tengah memasak dan membelakanginya.

"Hyung, Apa kau bekerja hari ini?" Tanya Hoseok.

"Nde, setelah memasak hyung akan berangkat" Balas Seokjin tanpa menoleh ke belakang.

"Bagaimana dengan kantor Appa? Apa sudah membaik?" Tanya Hoseok lagi.

Seokjin terdiam sejenak, setelahnya ia menoleh ke arah Hoseok.

"Sudah membaik, untuk Meeting yang gagal pada waktu itu Sekretaris Jung sudah menanganinya" ucap Seokjin.

Hoseok hanya mengangguk anggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti ucapan Seokjin. Hoseok terdiam, ia terlihat berpikir. Setelah itu ia menoleh lagi ke arah Seokjin.

"Hyung, Apa saat itu kita tidak keterlaluan pada Jungkook?" Tanya Hoseok.

Mendengar hal itu, kening Seokjin mengerut.

"Apa maksudmu?"

"Aishh hyung, Apa kau lupa eoh? Waktu itu kau memberi pelajaran pada Jungkook dengan memukulnya dan menendangnya. Apa pada saat itu kita tidak keterlaluan?" Tanya Hoseok memperjelas Ucapannya.

Terlihat Seokjin dengan raut wajah yang sedikit masam.

"A-ah, itu hukuman untuknya. Jadi untuk apa dikasihani" balas Seokjin sedikit gugup. Sebenarnya ia Juga merasa jika pada saat itu keterlaluan. Tapi mengingat Ego nya, Seokjin merasa tidak ada yang salah dengan kelakuannya.

LAST TEARS || JK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang