LT'13

1.6K 140 0
                                    

VOTE DULU DONG SEBELUM BACA.
GUE DOAIN SEMOGA YANG VOTE MASUK SURGA.
AMIN.

-

-

Empat namja di kediaman Mendiang tuan Jeon kini sedang berkumpul,membicarakan sesuatu yang mungkin penting bagi mereka.

"Aku harus segera menyelesaikan ini semua,jika tidak perusahaan Appa akan bangkrut" Ucap seokjin dengan raut wajah cemas.

"Kalau akhirnya menjadi begini,kenapa kau mau menemui Jungkook tadi" Sahut Yoongi yang tak jauh dari mereka berkumpul.

Seokjin tidak menggubris ucapan yoongi,pandangannya lurus ke depan entah apa yang sedang ia tatap.

"Ah,,Aku pusing hyung. Banyak skripsi yang belum aku selesaikan. Aku ke kamar dulu nee," Ucap Namjoon memijat pelipisnya.

"Hei,bukan kau saja yang belum menyelesaikan skripsi, aku juga belum. Kita selesaikan permasalahan ini,jika pihak dari perusahaan lain membatalkan kerja sama dengan perusahaan Appa,,kita akan bangkrut." Ucap Hoseok yang sedari tadi diam akhirnya angkat suara.

Namjoon hanya diam menatap para hyungnya yang terlihat cemas.

"Aishh, bagaimana ini. Yoongi-ya berilah sedikit solusi. Aku sangat pusing memikirkan ini" ucap seokjin memijat pelipisnya.

"Tidak bisa kah kau bersikap dewasa hyung, ini semua karenamu. Jika kau tidak menemui jungkook dan tidak menunda meeting itu, ini semua tidak akan terjadi" balas yoongi dengan ketusnya, dan jangan lupakan wajahnya yang datar.

Seokjin memejamkan matanya sejenak, mengambil nafas dalam dalam lalu ia hembuskan dengan kasar.

"Berhenti memojokkanku yoongi-ya, aku terpaksa menemui anak itu." Ucap seokjin sedikit geram.

Yoongi hanya berdecih.

"Kau yang paling tua disini,berfikirlah dengan jernih. Kau bisa menolaknya kan??dasar pabo" Lanjutnya.

"Aish hyung..... Tidak akan selesai masalah ini jika kalian terus beradu mulut dari tadi" Ucap Namjoon geram.

Yoongi hanya memalingkan wajahnya lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.

Kini tinggal mereka bertiga yang masih diam menatap punggung yoongi yang mulai menjauh.

Hening.

Itu yang kini mereka bertiga rasakan. Masih tetap diam bergulat dengan fikiran masing masing. Hingga sebuah ide muncul dari otak Seokjin.

"Aku harus memberi anak itu pelajaran. Dia terus membuatku sial, dasar anak sialan!" Usul seokjin dengan wajah yang memerah.

"Terserah kau, aku akan mendukung semua usulmu" ucap hoseok yang diangguki oleh keduanya.

***

Tok tok tok....

Tok tok jdugg tokk tok tok

"He Pembunuh!!Buka pintu mu,kalau tidak akan kudobrak pintu ini"

Jdugg...tok tok tok.

Suara gedoran pintu yang nyaring,membuat Jungkook terbangun dari tidurnya. Ia masih merasakan pusing itu setelah ia diantar pulang oleh baekhyun tadi. Bahkan ia pun belum mengganti bajunya.

Ia mengerjap ngerjapkan matanya, tidurnya terusik oleh suara gedoran pintu itu.Akhirnya jungkook pun berjalan tertatih tatih dengan memegang dinding sebagai bantuannya berjalan. Karena pusing yang ia rasakan masih terasa hingga sekarang. Ia fikir,jika ia tidur bisa menghilangkan pusing itu. Tapi ternyata tidak, pusing itu masih terasa.

LAST TEARS || JK [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang