6

4.4K 399 10
                                    

Kami berdua tercengang dalam waktu yang lama. Entah rasanya mati rasa atau mati raga, aku sudah tidak bisa membedakannya. Semua bulu kudukku sudah berdiri, badanku mulai bergetar, masih belum bisa memproses apa yang aku baca barusan. Rasa awal bingungku mengenai Mazer sekarang meluap menjadi panik. 

"Zac... Kau tidak bercanda?" Jay bertanya dengan sangat perlahan. Aku yakin ia sama terkejutnya dengan diriku. 

"Tidak Jay, notifikasiku mengatakan bahwa aku adalah Mazer dan aku harus berkumpul di aula Desconcido dalam sejam lagi." Aku berusaha untuk tetap setenang mungkin agar tidak membuat Jay lebih pani-

"Oh tidak, a-... astaga... ASTAGA ZAC INI TIDAK MUNGKIN!" Jay tiba-tiba berteriak panik di depanku. Mendengar Jay panik juga membuatku semakin sadar ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. "BAGAIMANA BISA KAU TERPILIH MENJADI MAZER DI HARI KETIGA KAU DI ASTRO BARUMU?"

Tiba-tiba kepalaku pusing mendengar teriakan dari Jay. Bukan karena teriakan dan peningnya akibat berisik, namun kalimat yang diucapkan oleh Jay sangat membuatku berpikir. Rasanya hampir tidak mungkin seorang warga astro baru datang, bisa terpilih menjadi Mazer pada pemilihan pertamanya. Perbandingan kemungkinannya sangat kecil sehingga rasanya tidak mungkin. 

Tapi di sisi lain kepalaku mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Walaupun peluangnya kecil, bukan berarti tidak mungkin. Namun rasanya aku yang terpilih dari ratusan ribu anggota baru Desconcido itu semakin kecil lagi peluang itu terpilihnya. Tapi lihat, di sinilah aku, terpilih menjadi Mazer di hari ketiga di astro baruku.

Aku saja belum mengerti sepenuhnya apa yang akan terjadi apabila aku menjadi seorang Mazer. Semua yang ku ketahui adalah mereka terpilih menjadi seorang Mazer, kemudian mereka akan pergi dan sebagian besar dari mereka hampir tidak pernah kembali. 

"Zac, sebaiknya kau kabur dari Astro Desconcido sekarang, sebelum ketahuan. Cepat pergi sejauh mungkin!" Aku tidak tahu apakah saat ini Jay sedang bercanda atau tidak. 

"Ya tidak mungkin lah! Aku baru saja 3 hari di sini, pasti mereka akan memantau aku dan kau dan semua orang yang baru datang ke sini. Kau tahu emblem ini sudah merupakan GPS kita di sini. Jadi sama saja, tidak ada gunanya pergi dari sini. Yang ada aku hanya akan menyebabkan masalah." Jawabku terhadap saran dari Jay tadi. "Sebaiknya aku bersiap-siap pergi ke aula sebentar lagi." Aku meninggalkan Jay yang masih duduk terdiam di sofa untuk bersiap-siap.

***

Waktu menunjukkan pukul 11 kurang 15 menit. Aku sudah siap untuk berangkat ke aula Desconcido dengan mengenakan kemeja abu-abu bisa dan celana hitam, mencoba untuk serapi mungkin. Ketika aku keluar dari kamarku, aku terkejut melihat Jay juga sudah rapi dalam pakaiannya siap pergi keluar. 

Sebelum aku melemparkan pertanyaan, Jay berdiri terlebih dahulu dan langsung berbicara, "aku akan ikut denganmu." Katanya, aku hendak memotongnya namun ia melanjutkan kalimatnya. "Aku tahu, pasti hanya kau yang boleh masuk nanti, tapi biarkanlah aku mengantarmu ke aula. Paling tidak aku bisa mengantarmu apabila ini momen terakhir aku bisa bertemu denganmu." Nadanya bergetar, bisa kupastikan dari ekspresinya bahwa Jay sedih melihatku pergi karena aku terpilih sebagai Mazer.

"Hey! Tidak ada yang bilang aku akan pergi selamanya bodoh. Aku hanya akan dipanggil ke aula sekarang. Bukan berarti aku akan pergi selamanya sehabis ini. Pasti hanya sebentar kok." Kataku setengah teriak dan nadaku sedikit tinggi dari pada biasanya. 

"Ya, pokoknya sebentar atau tidak, aku tetap menemanimu pergi ke sana," paksa Jay untuk ikut bersamaku. Karena aku tidak ada larangan untuknya, sehingga aku menganggukkan kepalaku membuat Jay lebih tenang dan segera mengambil barang-barangnya untuk pergi. Kemudian kami berdua keluar dari apartemen dan berjalan menuju ke aula Desconcido.

Ignature [ON REVITION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang