Aku pun terbangun dengan Jay sedang menungguku didepannya. Ia sambil tersenyum dan menghadapku.
"Hai, Zac... Sudah mendingan?"
Aku belum menjawab, bahkan tidak sanggup membuka mulutku. Terlalu lelah dan lapar.
"Lihat ada siapa di sini..." Jay menunjuk ke beberapa orang di belakangnya.
Aku tidak percaya aku bertemu dengan mereka. Jason dan Hank. Aku sangat tidak percaya bahwa mereka berdua masih hidup. Persaanku dari lelah dan capek segera hilang, manjadi lega. Kemudian dari belakang mereka berdua ada satu orang lagi. Ia berkeringat dan tinggi. Aku kaget ketika melihat Ray sedang mengelap keringatnya dengan sebuah kain.
Semakin lama, nafasku semakin cepat. Aku sangat deg-degan melihat mereka bertiga yang sedang memandangiku dengan tatapan senang. Aku terbata-bata ingin berbicara, tidak dapat mengatakan satu katapun. Sungguh ini hari yang berat...
"Hai Zac... Butuh bantuan?" Ray sambil berjalan mendekatiku sambil mengulurkan tangannya padaku hingga aku menyadari aku masih dalam posisi tertidur. Aku meraih tangannya dan akupun tertarik oleh tangannya sehingga aku berdiri tegak.
Setelah berdiri, aku memandang mereka bertiga. Kami semua memandang satu sama lain dengan senyuman. Dan tak lama, Jason dan Hank mengajak kami berempat pelukan. Aku sangat senang kami berempat dapat berkumpul kembali. Semua harapanku dan kayakinanku kembali kepadaku. Kemudian aku melepaskan pelukan dan aku pun berhasil berbicara
"Ba... Ba... Bagaimana kalian bisa bertemu?" Kataku terbata-bata
"Cerita panjang, nak... Aku dan Hank betemu saat kami sedang dalam pertarungan antara sekelompok anak Waru. Kami hampir tidak selamat dari pertarungan tersebut. Tetapi kami berhasil kabur dari mereka..." Jelas Jason. Kemudian terdapat sebuah jeda yang cukup lama. Ia menatap ke tanah sebentar, dan kembali menjelaskan "Kemudian kami menemukan kalian bertiga disini,..." Ia menunjuk pada aku, Jay, dan Ray. "...sedang mencoba menyelamatkan diri dari lorong yang bergeser ini. Dan disinilah kita berada sekarang. Sebuah ladang kosong yang hanya ada ranting dan rerumputan tersebar di seluruh tempat." Ia menunjuk pada sekeliling kita, hanya rerumputan biasa.
"Oh,,, oke." Kemudian sunyi. Aku melihat sekelilingku, di belakangku masih ada Jay menunggu. Kemudian aku teringat sesuatu. "Oh, iya! Jay, kemari." Aku menunjuk pada Jay, menandakan agar dia datang kedepanku. Kemudian setelah ia datang aku memegang pundaknya dan "Jay, ini Jason, Hank, dan Ray." Jay bersalaman dan tersenyum pada mereka bertiga.
Kemudian Jay berkata "Ya, aku sudah kenal kok saat sebelum kau sadar..."
"Dan perkenalkan, ini Jay..." Aku menunjuk tanganku kepada Jay, memperkenalkannya pada mereka bertiga. Kemudian mereka bertiga tersenyum pada Jay. "Ia adalah teman sekamarku di Desconcido..." Dalam hatiku, aku berkata This is awkward... "Tunggu sebentar... Mana Robert?"
"Aku belum tahu dia dimana... Aku berharap ia masih hidup...." Hank dengan penuh duka cita.
"Ya, aku tahu. Maafkan aku Hank..." Kataku berduka cita juga. Hank, Jason, dan Robert memang sahabat baik sejak mereka berada di Desconcido. Mereka menjadi teman baik sejak berkerja di sebuah perkantoran di Desconcido. Aku tidak dapat merasakan kehilangan seorang sahabat, yang sekarang sedang dirasakan oleh Jason dan Hank. Kemudian keadaan kembali sunyi.
Untuk beberapa saat, memang sunyi aku masih melihat sekeliling, benar-benar kosong. Hingga Ray akhirnya membunuh keheningan. "Sepertinya hari mulai gelap sebaiknya kita tinggal disini dulu untuk semalam. Tidakkah kau lelah setelah mengangkat Jay sejauh 100 m dalam waktu 1 menit?" Ray berbicara padaku, dan kami semua tertawa, termasuk Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignature [ON REVITION]
Science FictionA mashup story taken from Divergent, The Maze Runner, The Giver, and The Hunger Games Bayangkan diri kalian berada di sebuah kehidupan peradaban yang dibagi menjadi 7 jenis peradaban sesuai dengan sifat, personalitas, dan kepribadian diri kalian. Hi...