assalamualaikum, selamat malam pren!jangan lupa vote and komennya!
📝revisi kecil maaf jika masih menemukan kesalahan.
📝jadilah pembaca yang bijak.
●●●
-
-
-Pagi-pagi buta Anai sudah bangun untuk berangkat ke sekolah, ia tidak ingin bertemu dengan Bunda ataupun Ayahnya. Anai takut pagi ini mereka akan kembali bertengkar lebih baik ia berangkat sekarang.
Anai harap luka yang ia dapat semalam dan Anai tutup dengan foundation bisa menutup lebam agar orang-orang tidak curiga, Anai benci dikasihani.
Anai berjalan kaki hingga sampai di depan jalan raya ia akan naik taksi ke sekolah, setelah lama menunggu hampir lima menit akhirnya ada taksi yang lewat. Ia memandangi jalan raya melalui kaca jendela terlihat mobil dan motor mulai ramai, mungkin mereka akan berangkat bekerja.
Sekitar dua puluh menit Anai sampai di depan gerbang sekolah. Sepi, satu kata itu menjelaskan suasana di sini, bagaimana tidak? Ini baru pukul setengah enam sedangkan bel masuk pukul tujuh, hanya orang gabut yang datang sepagi ini.
Terlihat penjaga sekolah sedang menyapu di depan gerbang, Anai pun berjalan mendekat.
"Pagi Pak!" sapa Anai kepada seorang pria yang memakai kaca mata hitam. Apa tidak gelap pagi-pagi begini memakai kacamata seperti itu? Heran Anai.
"Eh iya neng, pagi-pagi gini sudah berangkat?" kaget penjaga saat melihat gadis di hadapannya.
"Anu pak ... Em saya mau piket." Bohong Anai ia saja baru masuk kemarin mana tahu jadwal piket kapan.
Pria tua itu hanya mengangguk percaya, lalu mengambil kunci di saku untuk membukakan gerbang sekolah.
"Terima kasih pak, saya Anai." Anai memperkenalkan diri.
"Sami-sami neng, panggil aja saya pak Marno," jawab Pak Marno.
Anai membalas dengan tersenyum, lalu berpamitan kepada Pak Marno untuk masuk ke dalam. Tanpa Anai tahu Pak Marno tersenyum miring menatap ke arahnya.
Koridor sekolah masih sangat sepi hanya ada dirinya di sini ia jadi bingung mau ke mana, tidak mungkin Anai ke kelas pasti membosankan.
Saat sedang mengelilingi sekolah suara deru motor sport mengusik pendengarnya membuat Anai mencari asal suara. Motor sport berwarna merah menarik perhatiannya, ia tahu siapa pemiliknya. Anai terus memperhatikan dari koridor dan bener saja itu Al.
Anai menunggu Al turun dari motor setelah turun Anai berjalan mendekat ke arah pria yang pagi ini sangat tampan. Rambut yang acak-acakan, rahang yang tegas, serta wangi maskulin yang sekarang menjadi candu untuknya.
"Selamat pagi, calon pacar!" sapa Anai sedikit keras membuat Al tersentak kaget.
Al berusaha menetralkan raut wajahnya yang terkejut, menatap tajam gadis di depannya. Kenapa gadis ini ada di mana-mana? Untuk apa dia berangkat sepagi ini? Kurang kerjaan pikir Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAIAL
RandomAnai itu Menggantung Asap Mengukir Langit. Al itu Dicabut layu, diangkat mati. -----🥀 Bagaimana bisa sejak bayi sudah diberi misi oleh kedua orang tuanya? Ini bukan hanya cerita tentang ANAIAL. Namun, tentang masa lalu yang menjadi balas dendam...