34. Pengakuan

193 15 234
                                    

halo gaisss!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

halo gaisss!!

pa kabar?

jangan lupa vote & komen yaa-!!!

●●●

"Aku hanya berhenti berharap, bukan berhenti mencintai."

●●●

Suasana markas Eternal begitu mencengkram. Banyak anggota memperlihatkan wajah tegang pasalnya mereka sudah dimaki beribu kali oleh panglima yaitu ayah dari Al yaitu Leon.

"Kalian semua ini gak becus!" maki Leon membanting gelas yang berisi kopi hingga tumpah ke lantai.

"Kalian tau dampak dari kejadian ini apa, ha?!" Leon menatap tajam para inti Eternal yang hanya bisa menunduk merasa bersalah dan takut.

Ini bermulai jam lima pagi, saat mereka akan pergi berangkat ke sekolah agar tidak terlambat. Mengingat markas Eternal terletak di tengah hutan.

Saat di perjalanan mereka dibuat terhenti dengan cahaya motor yang terparkir ditengah pertigaan. Saat mereka semakin mendekat betapa terkejutnya saat mengetahui itu motor milik Al.

Mereka sudah berpencar disekitar tempat kejadian tapi, tidak menemukan di mana keberadaan Al. Hingga noda darah di bawah motor membuat mereka menegang.

Berakhirlah mereka di markas mencoba melacak keberadaan Al. Namun, handphone pria itu tertinggal di ruangan, dan mereka baru mengetahui bahwa panglima Eternal yaitu ayah Al sedang di markas.

"Bagaimana, Rezvan?!" tanya Leon yang entah keberapa kali kepada pria yang memasang raut tenang, tidak ingin berpikir negatif Al bukan orang lemah, Rezvan tau itu.

"Gagal, Om." Rezvan menghembuskan nafas kasar lalu menunjukan kepada Leon dan yang lain.

"Perbanyak anggota untuk mencari ke hutan, dan jangan sampai berita ini tersebar!" perintah Leon yang langsung pergi dari sana tanpa mengucapkan kalimat apapun lagi.

Putra memijit keningnya merasa pusing memikirkan hilangnya sahabatnya itu. "Kita harus secepatnya nemuin, Al."

"Bener, jangan sampai hilangnya Al tersebar dulu itu bahaya buat geng kita," sahut Ikal ia jadi tidak bernafsu untuk memakan keripik singkong yang kini ia gendong.

"Kata kalian siapa dalangnya?" tanya Angga pasalnya menculik Al bukan hal yang mudah seperti menculik anak kecil dengan beriming permen dan coklat.

"Untuk saat ini ... cuma geng Taurus yang kepikiran di otak gue," jawab Abas siapa lagi memang yang sedang menjadi bebuyutan Eternal saat ini? Jika bukan geng baru tersebut. Taurus.

"Mau coba ke markas Taurus?" saran Angga kepada para sahabatnya.

"Sabar, jangan mancing ikan di kandang buaya." Rezvan memutar laptopnya ke arah mereka dan memperlihatkan kejadian tadi malam.

ANAIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang