WARNING 17++●●●
"Sekedar menjadi ambulance yang mengantarkanmu ke rumah sakit."
●●●
☁️
☁️
☁️Matahari mulai naik menyambut kedatangan hari senin, masih menjadi misteri kenapa hari senin selalu cerah. Setelah kamis dan jumat libur, kini gerbang sekolah telah terbuka.
SMA BHS sudah kembali baik dengan fasilitas baru, kaca jendela yang pecah sudah diganti, taman yang rusak kembali indah.
Namun, ada yang berbeda kali ini, mengapa semua orang menatap Anai? Bukan, bukan tatapan biasanya, tapi tatapan benci, kecewa, dan marah.
Al yang merasakan apa yang Anai rasakan tidak terlalu peduli dan menggenggam tangan Anai semakin erat. Al pikir ini bukan suatu hal yang penting.
"Mereka kenapa sih?" cicit Anai semakin menempel ke Al.
"Biarin aja." Tangan Al berganti merangkul pinggang Anai, tatapan Al lurus ke depan, bahkan begitu tajam, seakan meminta orang-orang ini diam, agar gadisnya nyaman.
"Al!"
"Al!"
Tidak berhenti, tidak ingin peduli dengan suara ngengat di pagi hari. Sedangkan orang yang memanggil merasa kesal, dan berlari mengejar Al.
Orang itu menghadang jalan Al dengan Anai, mengatur nafas sejenak lalu menyodorkan ponsel.
"Kamu harus liat yang di posting lambe turah SMA BHS!" ucap Kayla heboh membuat Al kesal.
"Minggir," ketus Al.
"Al kamu harus liat ini dulu, Al!" Kayla menahan pergelangan tangan Al yang langsung di hentakan kasar oleh Al.
"Al!" Ikal langsung menarik Al agar berdiri di sampingnya hingga tangan Al terlepas dari pinggang Anai.
Al dibuat bingung dengan sahabatnya ekspresi mereka sama seperti murid-murid di sini, apa yang telah terjadi? Al ingin kembali di samping Anai, tapi di tahan oleh Rezvan.
"Kenapa lo?" Al mendorong kasar tubuh Rezvan yang menghalanginya.
Al menggenggam tangan Anai lalu ingin membawa pergi gadisnya. Sepertinya orang-orang hari ini sedang tidak waras.
Apalagi para sahabatnya ini, padahal sebelum berangkat sekolah semua masih baik-baik saja di markas. Memang Al dan Anai berangkat lebih dulu untuk berkeliling menaiki motor sebelum ke sekolah.
"Al, tunggu." Putra menghela nafas lalu menyodorkan ponsel ke arah Al. Sedangkan Al nampak bingung tapi tak ayal langsung menatap ponsel yang Putra tunjukan.
Al meremas tangan yang berada di genggamannya. Terlihat di sana sebuah video yang terpampang jelas saat Arsel wakil geng Taurus mengelus lembut pipi Anai dan berbincang sangat akrab?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAIAL
RandomAnai itu Menggantung Asap Mengukir Langit. Al itu Dicabut layu, diangkat mati. -----🥀 Bagaimana bisa sejak bayi sudah diberi misi oleh kedua orang tuanya? Ini bukan hanya cerita tentang ANAIAL. Namun, tentang masa lalu yang menjadi balas dendam...