●●●
Bukan lagi tatapan memuja, bukan lagi ucapan memuji. Kini hanya keburukan dan makian terdengar dari telinga Anai tentang dirinya kala melewati murid-murid di koridor.
“Gak malu dia masih masuk sekolah?”
“Kok bisa ya penghianat kayak dia gak dihukum padahal udah jelas ada bukti.”
“Setau gue belum dipanggil, kan waktu itu dia gak dateng.”
“Gak dateng lah pasti takut.”
Bagaikan lagu berirama sumbang masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Anai sama sekali tidak terusik dengan bisikan setan di pagi hari.
“Anai, lo di panggil ke ruang kepala sekolah.” Ezra menghampiri gadis yang hanya mengangguk dan berlalu pergi. Ezra mengelus belakang lehernya menatap kepergian Anai.
“Muka Una pucat, dia sakit?” Ezra menghembuskan napas ia akan mengadu pada Ayran biar pria itu yang akan memastikan. Ezra bergegas pergi untuk ke ruang OSIS karena akan ada rapat.
Di sini Anai sekarang, duduk di depan meja kepala sekolah yang kosong tidak ada orang selain dirinya. Anai mengetuk sepatunya ke lantai menunggu, hingga selama lima menit datanglah kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dan Ayran.
“Anaiyra?” tanya kepala sekolah, Pak Reno.
“Iya saya pak.” Anai tersenyum simpul menjawab Pak Reno.
“Waktu itu kamu sempat dipanggil untuk datang ke ruangan guru, tapi kamu tidak datang.”
Anai baru ingin angkat bicara tapi terurung.
“Saya sudah mendengar penjelasan dari Pak Ayran, bahwa kamu terkunci di toilet, apa benar kamu mengalami pembullyan?” Pak Reno menatap mata gadis yang meredup seperti ada hal yang disembunyikan.
“Gak pak, mungkin toiletnya macet. Terus saya cuman kepleset aja.”
“Dan soal masalah kerusakan sekolah, saya berani bersumpah bahwa saya tidak ada sangkut pautnya pak, soal video yang tersebar mengenai kedekatan saya dengan sosok yang diduga wakil geng Taurus yang telah menyerang sekolah saya tidak sengaja menabraknya waktu di belakang sekolah pak, dan saya kira dia murid di sini, karena dia juga memakai jaket hingga saya tidak menyadari bahwa dia bukan murid SMA BHS.” Anai mencoba menjelaskan menatap mata Pak Reno.
“Lagi pula video itu terpotong pak, sebelumnya sosok pria di video tersebut memukul saya, lalu apa saya salah jika bertanya dengan sosok yang tiba-tiba memukul saya? Coba bapak putar ulang video tersebut, di akhir video juga sosok tersebut memukul saya lagi, tapi terpotong. Namun, jika di perhatikan lagi terlihat tangan pria itu terangkat ke arah saya.”
Pak Reno tidak menemukan kebohongan di mata gadis yang berani menatapnya. Jika seseorang berbohong orang tersebut akan mengalihkan penglihatan dan gugup saat menjelaskan. Namun, gadis yang dikenal bernama Anai ini tidak menunjukkannya, bahkan Pak Vano sampai membawa guru BK, Bu Beti mengangguk pertanda tidak ada kebohongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAIAL
RandomAnai itu Menggantung Asap Mengukir Langit. Al itu Dicabut layu, diangkat mati. -----🥀 Bagaimana bisa sejak bayi sudah diberi misi oleh kedua orang tuanya? Ini bukan hanya cerita tentang ANAIAL. Namun, tentang masa lalu yang menjadi balas dendam...