52. Saudara Kandung

59 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●

Kupu-kupu terbang hinggap di bunga matahari di taman. Anai menoel kupu-kupu tersebut membuatnya terbang sebentar, lalu kembali lagi pada bunga matahari.

Sekarang Anai berada di taman belakang sekolah yang dipenuhi tanaman hijau dengan bunga-bunga cantik tertanam. Bahkan terdapat air mancur ditengah taman tersebut.

“Liat kak, kupu-kupu itu kembali lagi ke bunga matahari padahal sempet pergi,” adu Anai kepada sosok di belakangnya.

“Sama halnya dengan manusia, ia akan tetap fokus ke satu tujuan walaupun beribu rintanga n datang, karena tujuan tersebut yang membuatnya tetap bertahan.” Anai tersenyum menatap kupu-kupu tersebut. “Bertahan, untuk tetap hidup.”

“Terima kasih Una, udah bertahan sejauh ini.”

Anai menengok ke arah pria tersebut. “Seharusnya aku yang berterima kasih, kakak selalu ngejaga aku sejak kecil.”

“Seharusnya kan kakak yang dijaga ketat, bukan malah aku!”

Big no, kamu ratu, kamu pemimpinnya, kamu yang terpilih, Una.”

“Jadi memang seharusnya kamu yang dijaga mati-matian.”

“Huh, merepotkan bukan, aku jadi gak bisa bebas!” kesal Anai duduk di samping pria tersebut.

“Kamu ceritanya mau adu nasib nih?” kekehnya.

“Hahaha gak lah, aku tau beban kakak lebih besar.” Anai melirik ke samping menatap sosok pria tampan yang berwajah mirip dengannya. “Harus jadi anak pertama, pewaris keluarga Neondra.”

“Devano Putra Neondra.” Anai terkekeh melihat wajah Putra yang cemberut.

“Gimana kabar Mommy?” tanya Putra sudah hampir dua tahun Putra tidak bertemu dengan kedua orang tuanya.

“Baik dan masih suka habisin uang daddy.”

Putra tertawa mendengarnya, hobby Freya dari dulu ternyata masih sama, suka berbelanja. Dulu Putra yang selalu menemani Freya berbelanja, akhir-akhir ini saja sudah tidak bertemu.

“Kak Vano gak nanyain daddy?” goda Anai yang langsung membuat wajah Putra datar.

“Gak usah, sehat kan dia!”

Putra dilarang bertemu dengan keluarganya sudah dua tahun dan itu karena Theo ayahnya. Sebab Putra tidak menyelesaikan misi dari Theo yang cukup berat Putra gagal. Theo marah besar, dan menghukum Putra untuk tidak menampakan diri di depannya sampai Putra berhasil.

“Kak Vano, daddy ngelakuin itu demi kebaikan kak Vano. Kakak tau kan, aku udah dikabarkan putus di daftar pencarian orang hilang dan sudah dianggap mati. Dan kini mereka sadar bahwa keluarga Neondra masih mempunyai pewaris seorang anak laki-laki dan itu kakak.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANAIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang