15

12.5K 677 18
                                    

Carin menyeka air matanya yang mengalir. Ia sekarang berada di taman rumah sakit untuk menenangkan pikirannya, perasaannya saat ini sedang campur aduk. senang, kesal, dan juga malu secara bersamaan. Carin merasa senang karena abangnya sudah sadar dari komanya, dan kesal karena abangnya vino berbohong kepadanya. Carin juga merasa malu sekaligus karena menangis di depan keluarganya dan juga Kennan.

Saat sedang menenangkan pikirannya dan juga hatinya, tiba tiba ada seorang anak kecil yang menghampiri Carin ," Halo kakak Cantik,"

Carin menoleh kearah asal suara tersebut, senyum Carin mengembang saat melihat anak kecil yang berjenis kelamin laki² itu ,yang mungkin umurnya masih 5 tahun yang tengah tersenyum kepada Carin.

" Halo adek kecil, Nama kamu siapa?" Tanya Carin.

" Nama aku Alsen kak," Jawab Arsen dengan cadelnya.

Carin mengangkat tubuh Arsen dan menaruh disampingnya,  " Kalau Nama kakak, kakak Carin, " Ucap Carin memperkenalkan diri.

" Nama kakak bagus, Oya Alsen punyak sesuatu buat kakak Cantik," Ucap Arsen.

" Apa hm? coba kakak mau lihat"

Carin melihat Arsen membuka tas kecilnya yang bergambar ironmen itu. Carin melihat Arsen mengambil sesuatu, Coklat.

Arsen menyodorkan Coklatnya kepadanya Carin, " Ini buat kakak."

Carin menautkan alisnya bingung kenapa Arsen mau meberinya coklat? Walaupun sebenarnya Carin sangat menyukai coklat, Tapi Carin bingung kenapa ada seorang anak kecil yang baru saja ia kenal tiba² memberinya coklat, " Buat kakak?" Tanya Carin memastikan.

Arsen menganggukkan kepalanya, " Tadi Alsen lihat kakak Cantik lagi nangis. Telus Alsen ingat saat Alsen nangis bunda selalu ngasih Alsen coklat, dan Alsen melasa senang. Jadi Alsen mau ngasih kakak cantik coklat bial kakak cantik gak nangis lagi."

Carin merasa terharu dan langsung memeluk Arsen " Terima kasih Arsen,"

" Sama sama kakak Cantik, Ya udah Alsen mau ke bunda dulu takut dicaliin," Carin melepaskan pelukannya.

Arsen beranjak dari duduknya, " Byee kakak cantik,"

" Byee Arsen," melambaikan tangannya.

Carin merasa moodnya sudah kembali membaik, Carin melihat coklat pemberian Arsen sambil tersenyum lebar. Carin membuka bungkusan coklatnya dan memakannya dengan nikmat.

Saat asik memakan coklat, ada gadis kecil yang menghampiri Carin tapi bedanya gadis kecil itu hanya memberinya sebuah kertas dan langsung pergi meninggalkan Carin.

Carin membuka lipatan kertas tersebut dan tertera sebuah tulisan di dalamnya,

Jangan pernah berhenti tersenyum princess:)

Carin melihat sekitar mencari siapa orang yang menulisnya, tiba² pipi sebelah kanan Carin terasa dingin, Carin menengok dan ternyata dia adalah abangnya, Arthur.

" Bang Arthur,"

Arthur duduk disamping Carin, "Ni buat kamu,"

Seketika mata Carin berbinar, Arthur memberinya es krim kesukaannya, Es krim Alpukat.

" Abang tau dari mana Carin suka es krim alpukat?" Tanya Carin penasaran. Karena yang Carin ingat ia tidak pernah bilang kalau ia sangat suka es krim alpukat, dan semua yang berbau alpukat Carin menyukainya.

" Rahasia,"

" Ihh Abang pelit," Ucap Carin sambil cemberut.

" Mau nggak? Kalau gak mau biar abang yang makan ," Ucap Arthur.

CARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang