32

6.7K 420 39
                                    

Happy Reading❤

-

-

-

Matahari kembali melakukan kewajibannya menyinari bumi, burung-burung berkicau seperti menyambut datangnya pagi. Aktivitas manusiapun kembali berjalan.

Disisi lain ada seorang gadis yang sudah mengenakan seragam lengkap, tak lupa senyum manis terpatri di bibir mungilnya. Ia juga menyapa para maid yang sedang melakukan pekerjaannya. Gadis itu adalah Carin.

Carin tak henti-hentinya mengembangkan senyum manisnya. Para maid yang melihatnya pun ikut tersenyum melihat Carin. Menurut mereka Carin seperti memiliki aura yang sangat positif, buktinya dengan kehadirannya di Manshion Alexander membuat manshion ini kembali berwarna.

" Kenapa saat melihat non Carin bahagia, kita juga ikut bahagia, " Ucap salah satu maid bernama Yanti kepada Siti Rekannya.

" Iya kamu betul sekali. Dan kamu tau bukan, Tuan Alexander saja langsung menerima non Carin sebagai cucunya. Padahal yang kita tau Tuan Alexander bukan tipe orang yang gampang menerima orang asing."

Yanti mengangguk setuju, " Seandainya non luvia masih ada, mungkin keluarga ini semakin lengkap,"

Ada beberapa maid yang mengetahui sebab kematian dari putri bungsu keluarga ini, tapi mereka sudah berjanji untuk tutup mulut, kalau tidak nyawa mereka akan menjadi taruhannya.

" Sudah-sudah kita lanjutkan pekerjaan kita." omel siti.

Setelah itu mereka pun mengerjakan pekerjaannya masing-masing.

Sedangkan di ruang makan, Carin melihat keluarganya sudah berkumpul.

" Selamat pagi semua," Ucap Carin ceria.

" Pagi sayang. "

" Pagi Cucuku."

" Pagi queen."

" Pagi Caca."

" Pagi dek."

Setelah itu Carin langsung duduk ditempatnya, samping kiri kanannya diapit oleh Ellina dan Kendrik.

" Pagi abang,"

" Pagi, " balas Kendrik sambil tersenyum.

" Kamu mau makan apa biar abang yang ambilin?" Tanya Kendrik tiba-tiba.

Uhuk..uhuk..

Vino yang sedang memakan makanannya pun tersedak mendengar perkataan abangnya. Arthur yang ada disampingnya pun memberikan Vino segelas air. Dengan cepat ia langsung meneguk air itu hingga tinggal setengah.

" Bang, Vino gak salah denger kan?" Bisik Vino kepada Arthur.

" Nggak," Jawab Arthur.

" Wah, akhirnya abang kutub gue udah hilang gengsinya. Gak sia-sia prank kak Dimas hihi," Ucap Vino terkekeh geli. Dan langsung mendapat tatapan tajam dari sang empu.

Vino mengangkat jarinya membentuk huruf V. " Peace bang,"

Semuanya hanya bisa tertawa melihatnya.

Kendrikpun melanjutkan mengambil makanan untuk Carin. Begitupun Vino yang melanjutkan makannya.

" Abang, ini kebanyakan. nanti gak habis" Ucap Carin saat melihat Kendrik mengambil makanan terlalu banyak.

" Gak papa, nanti abang yang ngabisin." Ucap Kendrik membuat semuanya langsung menatap Kendrik.

Dan untuk kedua kalinya Vino tersedak makanan yang ia kunya.

"Kenapa?" Heran Kendrik, saat semuanya melihat kearahnya.

CARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang