20

11.1K 702 79
                                    

Halooo guyssss,, Bagaimana kabarnya, baik?

Pasti baik ya, kan dapat banyak THR, iyakan? Hayoo ngaku🤣

Oyaa Ada yang nungguin lanjutan cerita Carin Nggak nii?

Kalau Gak ada yaudah Author gak mau up deh.

Hehe nggak deng, Canda guyss....

Happy Reading.

-

-

-

-

"TUNGGU!"

langkah Carin terhenti saat ada suara menghentikannya. Ia sangat mengenali suara itu, yaitu suara abangnya Kendrik.

Carin membalikkan badannya, tubuh Carin gemetar saat Kendrik menatapnya dengan tajam apalagi Kendrik sedang berjalan kearah Carin.

"A...abang" Gugup Carin saat Kendrik sudah berada tepat di hadapannya. Sedangkan Kendrik masih menatap tajam Carin.

" Ca..Carin mau ke_

Srettt...

Brukkk...

Semuanya kaget melihat apa yang dilakukan Kendrik. Karena Kendrik langsung menarik jaket yang menutupi tangan Carin dan membuangnya asal. Kekagetan mereka tidak sampai disitu saat melihat tangan Carin yang diperban.

" Udah berani berbohong hm?" Tanya Kendrik dengan suara datarnya.

" awss..Sa..sakit bang," Ringis Carin saat Kendrik menggenggam tangan kanannya terlalu kuat.

"Kenapa bohong?!" Bentak Kendrik.

Bugh..

Mereka semua kaget saat Xander memukul wajah Kendrik.

" Jangan membentaknya!" Ucap Xander penuh penekanan. Kendrik menyentuh bibirnya yang sedikit robek dan mengeluarkan darah.

Kendrik tersenyum miring melihat Xander, " Kau membelanya Xander? Apa yang dia lakukan sehingga kau membelanya, apakah dia menggodamu? Ahh dia memang pantas sebagai penggoda "

" KENDRIK!"

PLAKK...

Ellina menampar pipi kiri Kendrik keras. " Mommy gak pernah mengajarkan kamu untuk menghina wanita!" murka Ellina. " Mommy kecewa sama kamu!" Lanjut ellina.

Tanpa mengucapkan satu kata pun Kendrik langsung meninggalkan mereka semua dengan raut yang menahan emosi. Sedangkan Carin menangis dipelukan Xander.

" Hiks maafin Carin, Carin gak bermaksud bohongin kalian hiks. Gara gara Carin abang Kendrik marah hiks " Isak Carin dipelukan Xander. Carin juga merasa bersalah, karenanya Kendrik ditampar oleh Mommy nya.

" Ada apa ini?"

Mereka semua mengalihkan pandangannya ke arah asal suara. Disana terdapat Kennan yang duduk di kursi roda dengan satu maid di belakangnya.

Kennan melihat Carin menangis dipelukan abangnya Xander merasa bingung apalagi saat melihat tangan Carin yang di perban membuat Kennan merasa emosi. Saat ia ingin menanyakannya, Ellina menggelengkan kepalanya agar kennan tidak menanyakan sesuatu karena waktunya yang tidak tepat, akhirnya Kennan mengurungkan pertanyaannya.

Xander memberi isyarat kepada Arthur buat membawa Carin ke kamarnya dan mengobati luka Carin.

" Abang antar ke kamar ya," Ucap Arthur kepada Carin yang masih berada dipelukan Xander.

CARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang