31

6.6K 475 76
                                    

Happy Reading:)

-

-

-

-

" Sekarang jawab pertanyaan abang, kamu pilih tinggal disini atau tinggal bersama mereka?"

Carin meringis saat Xander begitu kuat memegang kedua bahunya, " Abang sakit," Ringis Carin.

Xander tersadar langsung melepas cengkramannya di bahu Carin, " Maaf dek, abang gak bermaksud untuk menyakiti kamu. Tapi abang mohon sekarang jawab pertanyaan abang. Siapa yang kamu pilih?"

Carin hanya bisa diam dan menunduk. Xander yang sudah mengetahui jawaban dari keterdiaman Carin hanya bisa tersenyum miris, " Jadi ini pilihan kamu? Okee, kamu bisa pergi sekarang,"

" Abang! Kenapa abang melepas Carin begitu saja?!" Ucap Kennan tak terima.

" Bukankah itu maunya?" Ucap Xander. Walaupun di hatinya sangat tidak rela melepas Carin.

Kennan menghampiri Carin, " Dek abang mohon sama kamu jangan pergi, abang akan memberikan semua apa yang kamu mau, tapi pliss.. jangan tinggalkan abang," Bujuk Kennan. Mata Kennan sudah berkaca kaca.

Kennan beralih menatap Om dodi, " Kenapa Om bisa yakin kalau Carin adalah keponakan om? Bukannya om tidak pernah bertemu dengan Carin?"

Pertanyaan Kennan membuat Om dodi terdiam. " Kenapa diam?apa om tidak memiliki bukti?"

Dimas mengambil dua buah amplop di dalam tas ibunya, " ini adalah bukti tes DNa dan juga surat pengalihan hak asuh Carin, saya harap nyonya atau tuan Alexander menandatanginya."

Amarah Xander kembali memuncak, " Kau_!

Luna menyentuh Lengan Xander," Nak sudah. Itu sudah keputusan adik kamu. Mami mohon hargai keputusannya, " Ucap Luna senduh.

Vino dan yang lainnya tak suka mendengar Ucapan mami nya, " Mi, bukannya dulu kalian yang meminta kita untuk menerima Carin, dan sekarang disaat kita sudah menyayangi Carin tapi kalian mala melepaskannya. Apa salah kita mi, mom?! Apa kalian tidak sayang dengan Carin? Sehingga mami dan mommy mau menjauhkan Carin dari Vino. "

Ellina langsung menggeleng, "Nggak nak, bukannya mommy tidak sayang dengan adikmu, tapi ini sudah keputusan Carin, mommy tidak bisa memaksanya. Dan mommy yakin Carin akan bahagia bersama keluarga aslinya,"

" Mommy mengatakan begitu, seolah-olah Carin gak pernah bahagia tinggal disini," Ucap kennan tak suka.

" Benar, bukannya kalian sering membuatnya menangis, bukannya kalian juga pernah menghinanya? Dan mommy tau diantara kalian ada yang belum menerima Carin, Benar begitu Kendrik?"

Semua langsung tertuju kepada Kendrik yang sedari tadi hanya diam, sedangkan orang yang menjadi pusat perhatian pergi meninggalkan ruang tamu. Ellina manatap sendu kepergian putranya.

" Kalian sudah melihatnya bukan?" Tanya Ellina kepada putra-putranya.

" Mom, Xander tau , Xander pernah membuat Carin menangis tapi Sekarang Xander sudah menyesalinya mom. Dan buat Kendrik, Xander yakin dia sudah menerima Carin, Jadi Xander mohon jangan biarkan adik Xander pergi." Mohon Xander.

" Tidak bisa!" Ucap Om dodi.

" Carin harus tetap tinggal bersama kami," Lanjutnya.

" Barang nona Carin sudah siap nyonya," Ucap seorang maid yang membawa koper berisi barang-barang Carin.

" Lancang sekali kalian!," Bentak Kennan.

" Mommy yang menyuruhnya,"

" Mom!"

CARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang