Aku kembali tidak dapat tidur. Tapi kali ini bukan karena ciuman sialan itu, meskipun yaaa.. sedikitnya membuatku terusik. Setelah 10 hari kami menikah akhirnya Namjoon tidur bersamaku. Dia tidur dengan pulas, saking pulas nya dia mengeluarkan dengkuran yang keras, penyebab utama aku tidak dapat tidur.
Aku ingin membangunkannya agar dia berhenti mengeluarkan dengkuran, tapi melihat wajah lelahnya membuatku urung melakukannya.
Aku bangun dengan kepala pusing, efek dari kurangnya tidur. Namjoon tengah mandi sejak 10 menit yang lalu. Hari ini weekend kami sepakat untuk berbelanja kebutuhan. Aku membereskan tempat tidur, mengganti seprai juga sarung bantal dengan yang baru.
Pintu kamar mandi terbuka, harum sabun terasa diindera penciumanku.
"Yura.." Panggilannya membuatku membalikan badan menghadapnya."KYAAAAA!!" Jeritku.
"KENAPA KELUAR CUMAN PAKAI HANDUK?! MASUK! MASUK LAGI!!" Aku menutup mataku secara otomatis.
Namjoon keluar hanya menggunakan handuk di pinggangnya."Tunggu sebentar.. aku mau bertanya.." Namjoon terlihat panik mendengar suara teriakanku.
"Masuk! Masuk dulu!" Aku membuka mata, berjalan mendekatinya kemudian mendorong tubuhnya ke arah kamar mandi.
"Aku lupa membawa baju, dimana bajunya." Namjoon menahan tubuhnya agar tidak terdorong ke kamar mandi.
"Nanti aku ambilkan." Aku mendelik kesal kearahnya.
"Cepat sekarang masuk!""Biarkan aku mengambil sendiri." Namjoon memberontak sedikit, dia melewati ku berjalan ke arah lemari pakaian.
"KYAAA!! KIM NAMJOON!!!" Teriakan ku semakin keras ketika handuk yang dipakainya terlepas begitu saja, mengekspos secara bebas miliknya.
***
Aku tidak akan munafik kali ini. Namjoon memiliki tubuh yang bagus, otot bisepnya menonjol, dadanya bidang terlihat nyaman untuk di singgahi... Apa?! Di singgahi?! Sepertinya otakku mengalami kesalahan dalam mencerna.
Aku memijat kepalaku sedikit ketika rasa pusing kembali mendera, dengan pikiran-pikiran yang tidak menentu.
"Kenapa dengan kepalamu?" Namjoon keluar dari kamar mandi. Dia terlihat cocok dengan pakaian casual yang dikenakannya.
"Bukan apa-apa." Jawabku singkat.
Aku ingin sekali menjawab jika semalam tidur ku kurang akibat dengkurannya yang sangat keras, namun aku takut dia tersinggung dengan ucapan ku. Mungkin saja semalam dia mengeluarkan dengkuran karena benar-benar kelelahan.
"Seokjin belum datang?" Namjoon mengambil handphone di atas meja.
"Dia mau datang kesini?"
"Iya.." Namjoon berjalan ke arah balkon dengan handphone yang berada di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband
Fanfiction"Saya ga peduli! Saya tau kamu gay kan? jadi saya ga akan peduliin apa yang kamu lakuin meskipun kita satu kamar." Ucapku acuh. Tanganku sibuk meloloskan gaun pernikahan dari tubuhku, memperlihatkan bahu dan punggung mulus di depannya yang baru saj...